Aku mencari pak Andre ke seluruh penjuru sekolah. Aku harus bertemu dengannya demi mendapatkan jawaban dari apa yang sedang mengganggu pikiranku. Aku tak akan membiarkannya lolos.
Aku menemukan pak Andre di UKS. Ia menatapku datar.
“Aura?”
“Saya mau bicara sama bapak. Penting.”
“Tentu.”
Pak Andre bicara sebentar dengan petugas PMR di UKS. Ia lalu mengikutiku ke samping perpustakaan.
“Ada apa, Aura?”
“Bapak udah tahu apa yang lagi terjadi?”
Pak Andre mengangguk.
“Siapa dalangnya?”
“Maksud kamu?”
“Kenapa Karina bisa tahu?”
“Loh, kok kamu tanya saya? Kan Karina yang nyebarin itu ke orang-orang.”
Dari tadi aku terus melihat wajahnya yang datar. Tidak ada wajah panik dan takut seperti Bayu dan Sean.
“Aura, kamu tahu saya tidak dekat dengan Karina. Saya juga gak punya keuntungan apa-apa dari menyebarkan semua ini. Lagian saya gak punya keuntungan dari semua ini.”
“Kenapa bapak gak panik?”
“Menurut kamu saya harus panik karena bukan pelakunya?”
Pak Andre ben