“Maksudnya … di dalam kamar?”
Pertanyaan Lyra ditanggapi oleh anggukan John. Pria itu tampak malu-malu, tetapi berusaha keras menunjukkan raut wajah datar seperti biasa.
“Tidak! Badanku masih pegal-pegal.” tolak Lyra seraya mendorong badan sang suami.
Jika kemarin Lyra terlena oleh sentuhan John, tetapi tidak untuk sekarang. Lyra paling tak suka jika John harus menanyakan kegiatan panas mereka terlebih dulu.
Apabila John langsung menyerang sehingga dirinya tak berkutik untuk melawan, Lyra tentu saja tak bisa dan tak akan menolak.
Lyra juga tak mau menurunkan martabatnya dengan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya memang mau walaupun badannya sungguh kelelahan.
“Perlukah aku memanggilkan tukang pijat untukmu? Atau haruskah aku memintamu? Di mana bagian yang pegal, Lyra? Biarkan aku membantu meringankan lelahmu,” tawar John halus.
Lyra mendelik pada sang suami. Dia pikir, John hanya ingin mengambil kesempatan.
“Tidak perlu!”
“Jangan berpikir macam-macam, Lyra Bell! Kau selalu saja meny