“Ayolah, biarkan anak-anak kita mengurus masalahnya sendiri. Kita tidak seharusnya ikut campur bisnis John.”
Peter menyeringai bengis menanggapi ucapan Thomas. “Kau bisa berkata seperti itu hanya setelah mendapat kucuran dana dari putraku, bukan?”
Thomas mengepalkan kedua tangan di atas meja. “Kau …,” geramnya.
Harga diri Thomas terluka karena kata-kata Peter seolah sedang merendahkan dirinya walaupun mengandung kebenaran. Namun, hal tersebut tak sepatutnya diucapkan di depan wajahnya.
Memang benar jika Thomas membutuhkan dana untuk melunasi hutang perusahaan. Dia juga menyuruh Lyra membujuk keluarga Foster untuk cepat-cepat memberikan kucuran dana sebelumnya.
Akan tetapi, Thomas Bell tak pernah berpikir untuk menguasai sesuatu yang bukan menjadi miliknya. Apalagi, kebahagiaan Lyra bergantung pada kesuksesan John Foster.
Menikahkan Lyra dengan salah satu putra Foster pun bukan semata-mata karena kucuran dana, melainkan juga untuk melaksanakan wasiat orang tua Thomas. Peter juga yang me