Bibir Lyra berkedut akan tersenyum, tetapi dia segera menahan diri. ‘Kau tidak harus mengatakan terang-terangan begitu, John,’ batin Lyra.
Di muka pintu, Max terlihat berjalan menuju ke ruangan itu. John yang melihat sang kakak langsung mengangkat dagu Lyra dan mendekatkan wajah.
“Max ada di luar. Mari tunjukkan padanya jika dia tidak akan punya kesempatan untuk mencurimu dariku,” bisik John.
“Apa maksud—”
John mencium bibir Lyra sebelum sang istri selesai bicara. Walaupun terkejut oleh ciuman mendadak itu, Lyra menikmatinya seakan lupa bahwa mereka ada di vila orang lain.
Pemandangan mesra itu pun langsung tertangkap oleh indra penglihatan Max dan berhasil membuat Max menghentikan langkah kakinya. Max mematung sejenak sebelum melangkah masuk.
Max menyeret kursi sehingga menimbulkan suara yang membuat Lyra dan John menghentikan ciuman mereka.
“Ayolah, John, aku juga ada di sini. Kau bisa melanjutkan kemesraan kalian nanti malam.” Max terkekeh melihat Lyra tersipu malu.
Reaksi Max ter