Nada menengadah dan menatap Daffa dengan mata terbeliak. Sorot matanya nampak terkejut dan wajahnya memucat.
"Mu … mungkin tadi waktu dokter Candra memeriksa Nek Siti, parfumnya ... Parfumnya menempel tanpa sengaja," jawabnya tergagap.
Daffa tidak segera menjawab, hanya menatapnya lama dengan ekspresi tak terbaca, tapi penuh dengan tanda tanya besar.
"Kamu yakin kalau itu alasan sebenarnya?" tanyanya, menekan setiap kata seperti pisau tajam.
Nada menggeleng, air matanya mulai menggenang. "I … iya.” Suara Nada bergetar.
Daffa menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan emosi yang bergolak di dadanya. Meskipun hatinya terasa sangat panas, tapi dia tak tega melihat Nada yang terus menitikkan air matanya seperti itu. Dia pun kemudian melepas dress Nada dan melangkah mundur.
"Ya sudah. Kalau memang begitu, jangan biarkan dokter itu mendekati kamu lagi. Aku akan cari tahu apa sebenarnya yang terjadi," katanya tegas.
Wajah Nada terlihat sangat gugup ketika Daffa mengatakan hal tersebut. Bukan