Namun, kejadian itu justru berujung pada hal yang tidak diinginkan. Gadis itu adalah Alya, si murid baru yang baru saja masuk kemarin. Entah kenapa Alya malah merangkul leher Daffa dengan erat, seolah-olah tidak ingin melepaskan dirinya.
“Ups! Maaf,” kata Alya dengan Nada menggoda, senyum manis menghiasi wajahnya.
Melihat itu, kedua mata Nada serasa panas, darahnya pun terasa mendidih.
“Daffa!” teriaknya dan langsung menghampiri mereka dengan langkah cepat. Nada bahkan segera menarik tangan Alya dari leher Daffa.
“Lepaskan dia!” sentak Nada kesal.
Alya terkikik, tampak tidak merasa bersalah. “Aduh, maaf ya, Nada,” kata Alya sok dibuat-buat.
“Kamu ya ….” Nada kesal dan ingin mendekati Ayu, tapi Daffa segera menarik tubuh Nada dengan cepat.
Ia berusaha menghibur dengan suara lembut. “Itu tadi nggak sengaja, Nada.”
Nada tetap kesal. Ia melipat kedua tangan di depan dadanya, menatap tajam pada Daffa.
“Ya, memang nggak sengaja, tapi kenapa dia harus memeluk kamu seperti itu?” Nada menatap