Sementara itu di benteng utama telah mulai berdatangan pasukan kerajaan mengepung arena dari segala penjuru.
Mereka lalai dan mengabaikan pertahanan tembok ketiga dan kedua yang sebentar lagi akan di serang dua pasukan besar dari kerajaan Angin Barat dan Kerajaan Angin Selatan.
Anggoro menyerang langsung ke arah Bima. Matanya menyala merah pertanda dia telah mengerahkan kekuatan Iblis Neraka di dalam tubuhnya.
Bima tersenyum kecil.
"Iblis Es, bukankah kamu tidak akur dengan saudaramu yang panas itu? Apakah kamu tidak ingin mengingat masa lalu dengannya lagi?" tanya Bima.
"Hahaha! Tentu saja aku ingin mengenang kenangan bersama kakakku! Mari kita bersenang-senang!" sahut Iblis Es bahagia.
Dia merasa senang dengan kepedulian Bima kepadanya. Pil yang Bima ekstrak seharusnya menjadi milik Bima untuk menerobos ke ranah Batara. Namun hal itu tidak Bima lakukan.
Dia lebih memilih memberikan pil tersebut kepadan