Chapter: 674.Probo Lintang(TAMAT) Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B
Huling Na-update: 2024-10-13
Chapter: 673.KalinggapuraTak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan
Huling Na-update: 2024-10-13
Chapter: 672.Kabar BahagiaClep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih
Huling Na-update: 2024-10-13
Chapter: 671.Jurus IlusiBlaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke
Huling Na-update: 2024-10-13
Chapter: 670.Keluar Dari LembahTubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa
Huling Na-update: 2024-10-12
Chapter: 669.Para PenghadangBara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I
Huling Na-update: 2024-10-12
Chapter: 699. Tak Bisa MatiGandi tersenyum sinis. Tangan kanannya bergerak ke atas lalu turun ke depan dada. Kekuatan air miliknya berkumpul di atas telapak tangan membentuk bola air yang berputar. Udara di sekitar pun terhisap oleh kekuatan bola air miliknya."Lalu kenapa kalau aku seorang Naga? Apakah kau takut?" ucap Gandi sambil bersiap untuk menyerang."TAKUT? JUSTRU AKU MERASA SENANG KARENA KEHADIRANMU DISINI. DENGAN KEKUATAN NAGA YANG KAU MILIKI, AKU BISA MENGHANCURKAN RUANG PENYEGEL INI DAN JUGA MELEPASKAN DIRI DARI BELENGGU PARA BEDEBAH ITU! SETELAH AKU TERLEPAS, AKAN KU OBRAK-ABRIK DUNIA INI!" teriak Dewa Iblis Watu Ungu."Kau pikir aku akan membiarkan keinginanmu itu terwujud? Lebih baik kau tidur dan bermimpi untuk selamanya!" teriak Gandi lalu tubuhnya melesat ke depan."HAHAHA! NAGA MUDA, AKU INGIN MELIHAT, SEKUAT APA DIRIMU SEHINGGA BERANI DATANG KESINI HANYA UNTUK MENYELAMATKAN ROH ITU!" ucap Dewa Iblis lalu dia menyatukan telapak tangan di depan dada.
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: 698. Dewa Iblis Watu UnguDuar!Sarasvati terhempas ke belakang setelah menahan serangan kuat dari sosok besar dengan empat wajah. Sosok tersebut merupakan Dewa Iblis yang memiliki tubuh batu. Di bagian tubuh bawahnya nampak kain butut menutupi bagian kemaluannya. Sementara di bagian atas, yang terlihat adalah tubuh kekar dengan ukiran aneh seperti mantra di sekujur tubuhnya."APA KAU MASIH INGIN MELAWAN DENGAN KEMAMPUANMU ITU? SUDAH CUKUP MAIN-MAINNYA. KAMI AKAN SEGERA MENELANMU." kata Dewa Iblis Batu Ungu tersebut."Puih! Apa kau berpikir aku sudah kalah? Masih ada lagi serangan yang akan aku kerahkan! Bersiap lah makhluk batu keparat!" teriak Sarasvati lalu menghunus kembali Pedang Naga Langit yang ada di tangannya.Sinar putih kebiruan merebak membuat tempat gelap tersebut menjadi terang seketika. Tubuh Sarasvati pun berkelebat dengan cepat kearah makhluk besar dengan muka empat tersebut."BIARKAN APIKU MENYAMBAR DIRINYA!" berkata muka di sisi kanan. Sont
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: 697. Melepas CincinGandi dan Gayatri berhenti di sebuah lembah yang indah. Disana terdapat sungai lebar namun dangkal dengan air yang begitu jernih. Tak hanya itu, pemandangan disana sungguh membuat mata siapa pun betah berlama-lama di tempat tersebut. "Seharian kita berjalan, sepertinya kau sudah cukup lelah," kata Gandi. "Tempat ini cocok untuk kita beristirahat. Hm, kakang... Kenapa kau tidak menggunakan kemampuan saja untuk mempercepat perjalanan ini? Bukankah kau bisa melakukan itu?" tanya Gayatri. Gandi tersenyum kecil. "Aku memang bisa melakukan itu. Tapi, itu bisa membuat perjalanan ini menjadi sia-sia. Ada alasan yang sangat kuat kenapa aku tidak menggunakan kemampuan asli yang aku miliki." kata Gandi. Gayatri menganggukkan kepalanya. "Apakah kau lapar? Aku akan mencari binatang untuk dijadikan makan malam," ucap Gandi lagi. "Baiklah, kau yang akan mengumpulkan ranting dan daun untuk alas kita tidur nanti," sahut Gayatri. G
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: 696. Ukiran Dewa IblisAura pedang raksasa milik Sarasvati bergerak menebas ke depan. Bersamaan dengan itu, delapan rantai hitam datang menyambut serangan tersebut. Rantai-rantai itu bergerak mengikat aura pedang raksasa hingga akhirnya pedang tersebut berhenti bergerak. "Apa!?" seru Sarasvati dengan mata terbelalak melihat pedang raksasa miliknya tertahan di udara. "KAU MEMANG KUAT. TAPI SAYANGNYA KAU HANYALAH TUBUH JIWA. DI RUANGAN INI, TUBUH JIWA AKAN MENJADI LEMAH DAN SERANGANNYA SIA-SIA. SAYANG SEKALI, AKU AKAN MENANGKAPMU DAN MENJADIKANMU BUDAK NAPSU DI KERAJAANKU! HAHAHA!" Sarasvati berteriak marah. Dia mengerahkan kekuatan jiwa miliknya hingga membuat tempat itu bergemuruh oleh kekuatannya. "Lancang! Apa kau pikir aku selemah itu!? Kau akan tahu akibatnya setelah berkata kotor kepadaku!" teriak Sarasvati berang. Aura putih kebiruan menyeruak dari tubuh Sarasvati. Rantai hitam bergetar dan ruangan itu bergemuruh dahsyat. Pedang raksasa yang terikat
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: 695. Iblis KuswanKepala Pasukan Iblis bernama Kuswan segera mengumpulkan para petarung hebat di Kerajaan Watu Ungu. Dalam waktu singkat, para petarung itu pun sudah berkumpul di halaman luar istana Kerajaan. Kehebohan diluar istana ternyata cukup memancing para tetua iblis di dalam sana. Hal itu membuat mereka tergelitik untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. "Sepertinya Kuswan akan memimpin pasukan yang dia bentuk untuk memburu manusia. Apakah kita diam saja atau melapor kepada Yang Mulia Raja?" berkata salah satu tetua yang melihat keadaan di halaman luar istana menggunakan cermin bulat besar miliknya yang merupakan harta langka di Kerajaan tersebut. "Dia memiliki kemampuan untuk mengatur pasukan. Dengan kekuatan Ranah Alam Cakrawala, seharusnya Kuswan bisa menangkap Pemburu Iblis di dunia manusia itu," kata tetua Iblis dengan kepala plontos dan jenggot panjang. "Tapi, di dunia manusia ada Dewa yang menjadi penjaga. Apakah mungkin mereka bisa lepas dari
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: 694. Pemburu Iblis? Kusumadewi mencoba mencicipi ikan bakar yang Gandi berikan. Selama beberapa saat mengunyah, wanita roh itu memejamkan mata seolah tengah menikmati. Gandi dan Gayatri sama-sama menatap ke arah wanita roh tersebut. "Bagaimana rasanya?" tanya Gandi penasaran. Kusumadewi menoleh kearah pemuda tersebut. "Pertama kali aku memakan sesuatu dari dunia manusia. Menurutku rasanya tidak terlalu buruk. Tapi aku merasa aneh..." kata Kusumadewi sambil terus mengunyah. "Itu karena ikan ini tidak memakai bumbu. Seandainya aku memiliki bumbu, rasanya pasti enak," ucap Gandi sambil makan. Gayatri hanya diam menikmati ikan bakar di tangannya. Rasa lapar membuatnya tak peduli dengan rasa makanan tersebut. Setelah mereka bertiga selesai makan ikan, Gandi menyiapkan rumah-rumahan untuk tempat tidur Gayatri. Sementara itu, dia dan Kusumadewi duduk di dekat api unggun. Dengan kemampuan Kusumadewi, tubuh Gayatri menjadi terlindun
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: 42. Kitab Guntur KahyanganJaka membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa kaku dan dadanya terasa sangat sesak. Dia mengalihkan pandangannya ke tubuhnya. Dilihatnya Maharani tengah tidur sambil memeluk lengan kanannya. Lalu dilihatnya pula Ratu Ambarwati yang juga tengah tertidur di sebelah kiri sambil memeluk perutnya. Senyum Jaka mengembang melihat tangan kanan Maharani dan tangan kiri Ratu saling berpegangan. Jaka tak begitu ingat apa yang terjadi. Yang dia ingat hanyalah saat tubuhnya dihantam lutut sang Ratu dengan keras hingga dia terpental dan pingsan. Jaka tidak tahu apa yang terjadi setelah dirinya pingsan. Melihat Ratu yang berlari ke arah Jaka,membuat Maharani berang. Dia merasa Ratu telah kesurupan demit jahat. Dengan kekuatan penuh Maharani menyerang menggunakan ajian Mentari Pagi Tahap Sembilan! Ratu Ambarwati terkejut melihat gadis dihadapannya telah membuka serangan ganas. Tak tinggal diam Ratu pun kerahkan tenaga dalam dan gunakan jurus sakti miliknya, jurus Karang Me
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: 41. Warisan Guntur Saketi(2) Cahaya kilat itu menyambar tubuh Jaka dengan keras hingga kembali Jaka Geni terpental beberapa tombak ke belakang. Meski Jubah Kencono Geni melindungi dirinya dari serangan petir, itu tak membuat Jaka bisa menahan sakit di sekujur tubuhnya. Terdengar erangan keras dari pemuda itu. Dua gadis cantik dengan panik kembali menolong Jaka yang tergeletak sambil mengerang kesakitan. "Bagaimana bisa seorang Pendekar Tangan Gledek sepertimu kalah dengan petir itu..." ucap Ratu sambil menekan titik urat di bagian punggung Jaka. Aliran tenaga dalam itu membuat Jaka sedikit merasa nyaman. "Saat ini kekuatanku tengah hilang, kalau saja dalam kondisi sehat, petir kecil seperti itu bukan apa-apa." kata Jaka dengan wajah mengernyit menahan sakit di dada nya. Saat dia menekan dadanya yang terasa sesak, Jaka merasakan ada aliran hangat keluar dari jari-jari tangannya mengalir ke dada nya dan membuat tubuhnya yang sakit seketika sembuh. Bahkan dia merasakan satu tenaga yan
Huling Na-update: 2025-06-23
Chapter: 40. Warisan Guntur Saketi"Setelah mendengar cerita tentang Dewi Durga ini, aku baru tahu yang namanya kehidupan para Dewa. Tapi kenapa di dunia manusia Dewa tidak begitu mencolok memperlihatkan diri mereka bahwa mereka ada?" tanya Jaka kembali. Ratu tersenyum mendengar pertanyaan itu. "Dewa itu makhluk gaib. Sama seperti penghuni dunia batas ini. Hanya saja di dunia para dewa, sedikit berbeda dengan dunia ini. Disana kehidupan lebih tertata rapi. Dan juga, disana berbanding terbalik dengan kehidupan manusia yang lebih suka berperang dan memperebutkan kekuasaan. Para Dewa itu lebih di sibukkan ke urusan yang mengatur roda kehidupan alam semesta. Aku tidak begitu paham dengan dunia dewa, tapi eyangmu sangat paham. Dia sering bercerita tentang para Dewa. Bahkan menceritakan kekacauan yang terjadi disana puluhan ribu tahun yang lalu..." kata Ratu membuat Jaka dan Maharani semakin penasaran. Namun sayangnya Ratu hanya bisa memberitahu sampai disitu. Jaka mengangguk-anggukan kepalanya. "Sebaik
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: 39. Rahasia Wates Pati UripJaka bersama dengan dua gadis cantik yang setia mengawalnya kembali meneruskan perjalanan mereka ke goa dimana eyang Guntur Saketi berada. Meski beberapa kali berhenti karena Jaka terlihat lemas kelelahan. "Sebentar lagi sampai di goa, kita istirahat dulu." kata Ratu Ambarwati sambil mencari tempat duduk batu di bawah sebuah pohon. Jaka dan Maharani mengikutinya dari belakang. Mereka duduk bersama di bawah pohon yang cukup rindang. Udara sangat segar. Jaka mengingat-ingat sesuatu yang mengganjal pikirannya. "Aku penasaran pada satu hal Ratu," kata Jaka membuka pembicaraan. "Apa yang ingin kau katakan pendekar?" tanya Ratu Ambarwati dengan wajah sedikit berubah. Alis Jaka terangkat. Dipandanginya sesaat gadis yang dibilang gadis muda bukan karena umurnya sudah ribuan, tapi di bilang tua ternyata masih seperti gadis! "Tadi kamu bilang mau memanggilku kakang? Kenapa sekarang jadi berubah lagi?" tanya Jaka membua
Huling Na-update: 2025-06-22
Chapter: 38. Dua Pengawal CantikDi sebuah bukit batu yang terjal, terlihat tiga sosok orang yang tengah berjalan mendaki bukit. Dua di antaranya adalah gadis dengan paras cantik jelita. Sedangkan satunya lagi adalah seorang pemuda gondrong dengan ikat kepala biru dan pakaian serba putih. Siapa lagi kalau bukan Jaka Geni si Pendekar Tangan Gledek. Dan dua gadis cantik itu tidak lain adalah Maharani dan Ratu Ambarwati. Ketiga orang ini berniat menyambangi goa dimana Guntur Saketi bertapa. Mereka berjalan sangat perlahan mendaki bukit batu. Bukan karena mereka kesulitan atau kelelahan, tapi karena sang pemuda yang berjalan terseok-seok dan keadaannya yang terlihat kelelahan. Nafasnya terdengar memburu. Jika kekuatan tenaga dalam Jaka tidak hilang, dia cukup dengan berlari beberapa detik saja untuk sampai di puncak bukit batu. Maharani dan Ratu Ambarwati menanti Jaka yang tertinggal di belakang. Maharani sempat menawarkan diri untuk menggendongnya namun Jaka menolak. Ratu sendiri tak bisa
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: 37. Tapak Setan GeniTangan kanan Ki Sapta menghantam terlebih dahulu. Saat itu juga, satu gelombang angin panas menderu ke arah Setan Golok Abang. Ajian Tapak Sumbing telah dilepaskan! Disusul tangan kirinya yang merapal ajian Kipas Neraka Hitam, satu sinar gelap melesat menyusul gelombang panas Tapak Sumbing! Dua ajian menderu dahsyat hingga rumput yang di lewatinya terbakar. Setan Golok Abang berteriak keras. Ajian Tapak Setan Geni dia lepaskan sekuat tenaga. Saat sinar merah melesat dari telapak tangan Setan Golok Abang, terdengar suara seperti raungan kesakitan manusia yang terdengar mengerikan. Ajian sakti Tapak Setan Geni ini pernah membuat gempar di tanah jawa. Dikarenakan satu kejadian besar yang menimpa seorang Prabu Kerajaan Telaga Mulya yang berkuasa di pesisir utara Jawa. Sang Prabu tewas dalam perampokan besar di kawasan hutan wilayah Raja Gunung Jati. Mereka di rampok saat pulang dari kunjungan pribadi ke kerajaan Gunung Jati. Saat penyelidikan kematian sang
Huling Na-update: 2025-06-21
Chapter: 320. Maharaja Manusia (Tamat) Dewa Surya tertawa keras hingga menggema ke langit dan menggetarkan tanah. Tak ada yang bisa menghentikan kekuatan nya. Bima tergeletak tak berdaya. Ratu Azalea pun sama meski tidak terlalu parah. Arimbi bersandar di batang pohon sambil memejamkan matanya. Qing Long tak berdaya dan hanya bisa berdiri dengan terhuyung. Tangan Darah, Subali, Aryo, Birawa dan Meng Sui masih terkapar entah masih hidup atau sudah mati setelah beradu kekuatan dengan Dewa Surya. Ling Xia dan Dua Gerbang Penjaga masih sibuk bertarung dengan para pendekar Kerajaan. Setelah Batu Keramat harapan terkahir yang bisa mereka gunakan untuk memukul balik telah di hancurkan oleh Dewa Surya, mereka semua putus asa. Sementara Dewa Surya yang masih terlihat kokoh meski tubuhnya penuh dengan luka kembali terbang ke langit setelah menyambar tubuh Ratu Azalea yang berada tak jauh darinya. Wulan yang tadinya sempat mengira Dewa tersebut akan membunuh
Huling Na-update: 2025-05-12
Chapter: 319. Rencana terakhir GagalDewa Surya berdiri dengan pakaian compang camping. Beberapa luka di tubuhnya terlihat meski tidak sejelas luka pada bahu kanan dan punggung nya yang di akibatkan oleh serangan kuku Pancanaka.Matanya menatap penuh amarah ke arah Qing Long lalu ke arah Bima yang sedang dirawat oleh Ayu Wulan Paradista."Makhluk-makhluk rendahan tidak tahu diri... Beraninya kalian membuat ku murka..." umpat Dewa Surya lalu melayang ke udara. Qing Long menatap tak percaya ke arah Dewa Surya. "Bagaimana bisa dia masih sanggup mengeluarkan kekuatan setelah dihantam serangan kami bertubi-tubi...?" batin Qing Long. Mata Dewa Surya bersinar putih. Seluruh urat di tubuhnya menyembul keluar pertanda dia tengah mengeluarkan sesuatu yang sangat dahsyat. "Akan aku musnahkan...." Kedua tangan Dewa Surya terangkat ke atas. Sinar matahari yang terang semakin terlihat terang dan panas! Bima yang sudah cukup kuat untuk berdiri se
Huling Na-update: 2025-05-12
Chapter: 318. Ajian Jiwa Naga LangitKi Mangkubumi pun tewas setelah terkena serangan Sinar Pemusnah Kegelapan milik Ratu Azalea tepat di kepalanya hingga hancur. Setelah membunuh Ki Mangkubumi, Ratu Azalea segera melesat ke arah benteng yang baru saja bergetar setelah di hantam tubuh Bima.Namun belum juga sampai di benteng tebal tersebut, terdengar ledakan keras dan benteng tersebut hancur. Sesosok tubuh terpental dan melayang ke rumah para petinggi kerajaan. Sosok wanita berpakaian putih itu jatuh di sebuah taman rumah keluarga bangsawan kerajaan.Beberapa hiasan taman hancur terkena hantaman tubuhnya. Ratu Azalea menyusul sosok yang tak lain adalah Arimbi. Saat Dewa Surya akan menghabisi Bima yang sudah tidak berdaya karena di hajar begitu rupa oleh Dewa tersebut, Arimbi segera datang menolong. Namun dengan mudah Dewa Surya memukulnya hingga tubuh Arimbi terhempas ke dinding benteng."Arimbi...!" seru Ratu Azalea terkejut.Arimbi tak menyahut. Darah keluar dar
Huling Na-update: 2025-05-12
Chapter: 317. Duel Melawan DewaBima tak bisa bergerak beberapa saat lamanya setelah tubuhnya di lempar oleh Dewa Surya dari pusat kerajaan hingga keluar kerajaan. Tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa setelah menghantam tiga benteng besar dan rumah-rumah batu di kerajaan. Kini dia berada jauh dari kerajaan Angin Timur. Matanya melihat api yang membubung tinggi di atas kerajaan tersebut. "Dewa itu sangat kuat... Gila, dia hanya melempar diriku namun rasanya seperti di hantam gada raksasa," batin Bima. Terlihat satu cahaya kuning melayang di atas kerajaan. Lalu banyak titik cahaya berkilau terlihat melesat ke arah Bima. Semakin lama, cahaya tersebut semakin terlihat jelas. Dan setelah tahu cahaya apa yang datang ke tempat Bima, pemuda itu terkejut lalu segera mengeluarkan sayap es milik nya. "Dewa gila! Dalam keadaan terluka pun masih bisa mengerahkan kekuatan segila ini!" Bima melompat ke udara dan menjauh dari tempatnya berada sebe
Huling Na-update: 2025-05-12
Chapter: 316. Kemunculan Dewa SuryaArimbi dan pasukannya yang tengah bertarung di tembok sebelah luar menatap ke arah langit di atas kerajaan Angin Timur tersebut."Aura yang sangat kuat terpancar dari dalam kerajaan...Ada apa di dalam sana?" batin Arimbi.Pasukan dua kerajaan yang tengah menggempur benteng dari arah selatan dan barat pun semua merasakan aura yang mengerikan menyeruak dari dalam kerajaan.Ki Mangkubumi berteriak kencang. Dari atas langit semua awan menyingkir sehingga cahaya matahari menerangi kerajaan dengan lebih terang. Bersamaan dengan itu muncul satu sosok bercahaya terang dari dalam tubuh Ki Mangkubumi.Sosok itu berwujud pemuda tampan dengan aura cahaya membungkus tubuhnya. Di sebelah kanan keningnya sebuah tanduk putih berkilau tumbuh. Di belakang tubuhnya sepuluh bola bercahaya terang melayang.Kelopak matanya yang terpejam terbuka secara perlahan. Bola matanya berwarna kuning terang. Senyum tipis menghias bibirnya."Ternyata
Huling Na-update: 2025-05-12
Chapter: 315. Lawan TerkuatAnggoro merasa kesal karena keberadaannya tidak di anggap. Tebasan pedang tadi hampir mengenai sasaran. Namun Bima dan gurunya bergerak cepat menghindar.Saat itu juga Barata segera meluncur ke arah Anggoro melakukan serangan cepat. Anggoro bahkan tidak dapat melihat kecepatan gerakan Barata. Pedang hitam di tangan Barata menebas bahu Anggoro menyilang hingga ke pinggang.Bima takjub melihat kecepatan gurunya. Dia pun segera membantu Ratu Azalea yang tengah bertarung melawan Ki Mangkubumi.Anggoro tergeletak di atas lantai arena. Namun beberapa saat kemudian dia bangun dan lukanya telah pulih kembali."Bagaimana mungkin lukanya langsung pulih tanpa melakukan apa pun!? Bahkan kecepatan pulihnya lebih mengerikan jika di banding dengan ilmu Ganti Rogo..." batin Barata.Anggoro menyeringai lebar."Jadi di dalam tubuhmu pun ada kekuatan Iblis Neraka sama sepertiku," ucap Anggoro.Barata tersenyum kecil."A
Huling Na-update: 2025-05-11