Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Bimasena segera berkemas dan berangkat menuju gelanggang pertarungan di Perguruan Katak Merah.
Sesampainya disana ribuan pengunjung sudah berdatangan untuk melihat jagoan mereka bertarung.
Para pendekar kelas bawah dari berbagai penjuru berdatangan untuk ikut meramaikan sayembara.
Bima duduk di bangku penonton untuk sementara waktu. Di tempat khusus para tetua perguruan, berjejer beberapa orang yang di anggap paling berpengaruh di perguruan tersebut.
Seorang gadis cantik pembawa acara naik ke atas panggung. Dia adalah seorang gadis cantik jelita dengan pakaian minim yang membuat semua mata para penonton terbuka lebar.
Para pengunjung bersorak meneriaki gadis tersebut. Si gadis pun mengedipkan sebelah matanya dengan lidah menjulur ke arah penonton. Terdengar suara gemuruh para penonton setelah gadis itu melakukan aksi nya.
Bima menutup wajahnya sambil gelengkan kepala.
"Gadis aneh," pikir Bima.
Si Gadis itu mengambil pengeras suara.
"Ha