“Tentunya kamu bukan suami yang abai pada istrimu, kan? Apalagi tiga istrimu ini sudah ikut berjuang bersamamu dalam suka dan duka.” Sima Honglian menambahkan.
Senyumannya semakin membawa kode keras untuk Yao Chen.
Glek!
Yao Chen menelan saliva tanpa sadar ketika mendengar ucapan istri pertamanya. Sepertinya dia sudah tidak bisa menghindar lagi. Dia harus bersikap seperti lelaki bertanggung jawab.
“Saya bisa menunggu di giliran berikutnya.” Tiba-tiba Putri Suci berbicara. “Silakan Kakak Sima dan Adik Sheng terlebih dahulu.”
Setelah itu, Putri Suci masuk ke ruangan lain dan bermeditasi.
Sima Honglian menarik lembut tangan Sheng Meiyu. “Ayo, Adik Kedua.”
Pipi Sheng Meiyu bersemu, malu karena akhirnya dia akan menjadi istri Yao Chen seutuhnya.
Di kamar yang telah dibersihkan, Yao Chen berjalan menghampiri kedua istrinya. Dia hanya mengenakan celana kain tipis. Otot dadanya terlihat maskulin dan membuatnya semakin menawan.
Ditunjang wajah tampannya, dia semakin menimbulkan gairah bagi law