“Kalau itu investasi milik Tuan Besar Gongsun, pasti tidak ada yang mengecewakan.” Putri Suci menyahut dari samping.Ketika tutup peti batu itu perlahan dibuka oleh tangan Yao Chen, cahaya lembut menyembur keluar seolah menyapa dunia setelah ratusan tahun terkubur.Di dalamnya, tampak sehelai jubah kuno berwarna putih emas, terlipat rapi di atas sebuah gulungan teknik kultivasi, dan di sampingnya, tergeletak manik-manik kristal kecil yang berjumlah sembilan—masing-masing memancarkan aura ilahi yang begitu murni hingga membuat ketiga istrinya terpaku di tempat.Yao Chen mengangkat jubah itu terlebih dahulu. Kainnya ringan seperti kabut, namun terasa kuat seperti baja langit.“Ini … aku yakin bukan jubah biasa,” gumamnya.Sima Honglian menatapnya tajam. “Aku bisa merasakan jejak waktu di sana. Jubah itu sepertinya pernah dikenakan oleh seorang Dewa. Mungkin milik leluhurmu.”Gulungan di bawahnya tampak kuno, dengan segel emas yang telah retak. Ketika dibuka, tulisan-tulisan kuno memanca
“Aku … aku tak menyangka akan menemukan buah pusaka semacam ini di sini!” Mata Yao Chen berbinar.Ketika dia sedang mendambakan kecepatan tingkatan kultivasinya untuk melawan Kaisar Iblis Langit, tak disangka semesta menjawab harapannya.Di salah satu sudut, terdapat kebun kecil yang tumbuh tanpa tanah, ditopang formasi spiritual rumit. Di situ ada rumput mistik berurat perak, teratai ungu api, dan bunga bulan berkelopak sembilan.Semuanya melayang di atas tanah dan bagian bawahnya diselubugi kabut energi yang pekat seakan itu adalah media tanamnya.“Ini benar-benar buah peningkat kultivasi! Tidak hanya mempercepat kultivasi, ini juga bisa mendongkrak kekuatan Qi dengan gila-gilaa!”Napasnya memburu saat menyadari khasiat temuan spektakuler yang dia dapatkan.“Tapi ini tentunya tak bisa kumakan langsung atau aku akan terbakar gosong karena terlalu keras untuk seseorang. Harus dimurnikan dulu menjadi pil a
“Nama yang tepat.” Yao Chen tersenyum. “Pantas untuk api yang nantinya akan membakar Kaisar Iblis Langit.”Api Murni Semesta—nyala merah darah yang memiliki kekuatan penghancur dari Naga Kuno Semesta, dan kemurnian penyucian dari Tasbih Semesta.Yao Chen menatap api itu lama sekali. Saat dia mengulurkan tangannya, api itu tak menyakiti, tapi menyelimuti jari-jarinya dengan kehangatan yang dalam."Gao Long … api ini adalah warisanmu dan aku. Ini tak akan padam. Aku bersumpah."Keesokan harinya, dia mulai pelatihan intensif. Di tengah lingkaran formasi pelatihan yang baru dia buat, Yao Chen duduk bersila.Energi langit dan bumi ditarik masuk, dimurnikan, lalu disalurkan ke Api Murni Semesta.Tubuhnya bergetar. Kadang mengeluarkan darah dari sudut bibirnya—karena api itu masih terlalu besar untuk dantiannya. Tapi dia bertahan.“Sakit ini tak sebanding dengan kehilanganmu, Gao Long.”Hari demi hari, dia membiasakan diri.Lama-kelamaan, api itu mulai patuh. Dia bisa membentuknya menjadi pe
“Gao Long … lihat saja, pengorbananmu takkan sia-sia.” Yao Chen berbisik sambil menatap ke langit luas.Kemudian, Sima Honglian mendekat. “Chen, kau yakin akan tinggal di sini?”Yao Chen mengangguk yakin. “Ini adalah tempat kelahiranku. Tanah awal mula aku berpijak di dunia ini.”Sementara, langit di atas Tanah Suci berwarna kelabu, menyimpan kesunyian yang menekan. Tak ada keramaian murid sekte, tak ada hiruk-pikuk kehidupan kultivasi.Hanya reruntuhan bangunan kuno dan pilar-pilar raksasa yang patah setengah, berserakan seperti tulang-belulang dewa yang terlupakan.“Kalau begitu, ayo kita bangun kembali tempat ini!” Sima Honglian bersemangat.Yao Chen berdiri di atas puing-puing Istana Dewa, dikelilingi angin dingin dan bayangan masa lalu.Di belakangnya, tiga sosok wanita—Sima Honglian, Putri Suci, dan Sheng Meiyu—menatapnya dari kejauhan, masing-masing sibuk memperbaiki area reruntuhan dengan kekuatan mereka.Tempat ini sebelumnya megah, pusat kejayaan sekte kuno yang disegani dan
Ruang hampa semesta kembali tenang. Namun di tempat yang barusan menjadi ajang pertarungan, hawa kematian belum hilang.“Hmmmm … bocah sialan! Jangan harap bisa berjalan tenang di sana!”Kaisar Iblis Langit berdiri, hendak mengejar celah dimensi terakhir yang dilalui Yao Chen.Namun baru satu langkah dia ayunkan—"Ghh ...!"Tiba-tiba dadanya mencelos. Tubuhnya membeku dari dalam, bukan oleh es, tapi oleh panas yang tak terlihat. Uap merah kehitaman mulai menyembur dari pori-porinya."Apa ini ... racun?!"Dia jatuh berlutut, menggertakkan gigi menahan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya.Dari dalam nadinya, sesuatu seperti bara menyala perlahan-lahan menyebar, membakar jantung, paru, dan dantiannya."Naga … sialan! Bahkan … mati pun kau … masih menggigit!"Nafasnya tersengal.Racun Naga Semesta—itu adalah pertahanan terakhir milik naga purba yang telah dimurnikan ribuan tahun dalam dirinya sendiri.Jika disuntikkan ke tubuh musuh melalui pori-pori sekalipun, dia akan menyebar cepat d
“Apa?”Tubuh Yao Chen yang sekarat masih terseret perlahan di antara celah ruang angkasa yang telah dia robek. Setengah jalan menuju dimensi asalnya. Sedangkan cahaya dari dunia manusia sudah terlihat samar di ujung celah, seperti fajar di balik tirai hitam.Namun—“Kau pikir bisa bebas datang dan pergi seenakmu?”Suara itu datang bagaikan palu langit menghantam jantungnya. Dalam sekejap, suhu ruang berubah menjadi neraka beku. Hentakan kaki terdengar dari kehampaan, dan tekanan dahsyat menghantam seisi celah dimensi.Yao Chen menoleh dengan gemetar. Dadanya terasa ditekan, napas pun sesak.Dari kabut iblis yang menghitamkan ruang, muncullah sosok berjubah hitam panjang dengan mahkota tulang di kepalanya.Kaisar Iblis Langit.Aura-nya begitu menindas hingga ruang hampa bergetar, retakan dimensi menyebar seperti jaring laba-laba.Matanya menatap Yao Chen penuh murka. “Anak ingusan sialan! Kau hancurkan altar suci, dan kau