Sebuah pikiran terbesit di kepala Kaila. "Kalian mau pergi? Ke mana?"
"Aku ada urusan." Sofia tidak punya waktu untuk menjelaskan terlalu banyak. "Sampai jumpa."
....
Saat Liam kembali dengan wajah muram, orang-orang yang sebelumnya telah bubar pun kembali mengerumuninya. Kali ini Liam tidak berminat untuk menghiraukan mereka, tanpa basa-basi dia langsung mengusir kerumunan ini.
"Pak Liam." Kaila yang duduk di sofa tampak melambaikan tangan ke arah Liam.
Di antara semua orang yang ada di vila ini, Liam paling akrab dengan Kaila. Selain Sofia, bisa dibilang Kaila ada orang kedua yang tidak mencari muka kepada Liam.
Oleh sebab itu Liam bersedia menghiraukan Kaila. "Ada apa?"
Kaila tidak buru-buru menjawab pertanyaan Liam, dia mengangkat segelas anggur dan memberikannya kepada Liam. "Apakah Pak Liam bersedia menemaniku minum?"
Liam mengerutkan alis saat melihat senyuman Kaila yang misterius. Sejak pertama kali berkenalan, Kaila tidak pernah bersikap seramah ini kepada Liam.
Pasti ada sesu