Pertarungan sengit antara mereka bertiga pun dimulai tepat setelah Floria melepaskan sihir perisainya.
WUSHH WUSHH WUSHH
Alisa bergerak dengan sangat cepat ke sana kemari layaknya angin topan. Saking cepatnya, Isabel hampir tak mampu melihat pergerakannya. Namun hal itu rupanya masih belum apa-apa di mata wanita itu.
“Percuma saja, gadis Karelia.”
TOKK
Isabel menghentakkan tongkatnya ke tanah. Waktu pun seketika berhenti beserta seluruh objek yang ada di sekitarnya. Alisa yang terlihat bersiap menyerang wanita itu dengan belatinya juga tampak diam melayang.
Hal itu pun dimanfaatkan Isabel untuk menghabisinya, sama seperti yang ia lakukan pada Mayer.
“Sayang sekali kau kurang cepat.”
Isabel menyayat leher Alisa dengan pisaunya. Hal itu pun membuat lehernya mengeluarkan cairan. Namun cairan yang keluar dari lehernya itu bukanlah darah, melainkan air biasa. Hal tersebut sontak membuat Isabel terkejut.
“Apa? Sihir bayangan?”
Isabel menghentakkan tongkatnya ke tanah lagi dan membuat waktu k