Aku bahagia nyatanya sebenarnya aku sakit hati. Monica membuat hidupku hancur seketika. Rasanya aku ingin mengulang waktu bersama dengannya. Baru sekarang terasa semua kebaikan yang ada pada dirinya.
"Mereka semakin mesra, Tuan," ucap Fahmi asistenku. Aku yang hampir gila ini selalu mencari tahu keberadaanya. Apalagi Aksen kembali ke Indonesia bersama Monica.
"Bayar salah satu dari mereka untuk menjadi penyusup."
"Mereka sangat ketat, Tuan. Tidak mudah untuk menyusup ke mereka. Apa tuan lupa jika Aksen sudah memutus beberapa investasi dengan kita. Aku takut berimbas dengan perusahaan."
"Aku tidak peduli Fahmi, yang jelas bayar berkali lipat agar bisa bayar salah satu dari mereka menjadi penyusup."
Fahmi terdiam, dia selalu mengikuti kemauanku. Rasanya semua harta ini tak ada artinya melihat Monica baik-baik saja hingga memiliki pasangan tanpa memedulikan perasaanku.
Aku tersiksa, sementara Monica begitu terlihat bahagia. Rasanya aku ingin segera menghancurkan kebahagiaannya. Seperti