"Stop! Jangan pernah kau langkahkan seujung kukumu dari kamar ini. Aku yang akan mengalah. Istirahatlah." Lagi-lagi dia memberiku harapan, harapan yang pastinya akan membuatku kecewa lagi.
"Terima kasih, tuan, tapi aku tidak tertarik lagi dengan kehidupan tuan."
Dia semakin aneh karena langsung memelukku dari belakang. Aku justru merinding dengan tingkahnya seperti orang yang dilanda mabuk asmara.
"Diam! Dan kembali ke kamar tanpa alasan apa pun, jika pun kita berhubungan sebagai suami istri siapa yang peduli karena aku dan kamu adalah pasangan sah dimata agama dan hukum," sambungnya yang membuatku bergidik ngeri. Bisa-bisanya dia memikirkan hubungan suami istri alias malam pertama yang tertunda.
"Tidak mungkin 'kan kamu menceritakan ke orang lain bahwa kamu diperkosa oleh suamimu, ha?" Idiih ni orang benar-benar.
Kulepas secara paksa pelukannya, tangannya yang kekar membuatku kewalahan. Tak ingin tuan Reza nekat, akhirnya aku kembali ke kamar ini