Kini mereka berdua duduk di meja makan setelah Dimas memakai seragam loreng miliknya.
“Apa kamu sudah siap kerja di tempat yang baru Ta?” tanya Dimas memulai obrolan.
“Aku sebenarnya sedikit khawatir, mungkin, karena sudah sempat vakum selama beberapa minggu”
“Kamu, kan, hanya tiga minggu cuti.”
“Ya, tapi tiga minggu itu sudah mengubah banyak hal dalam hidupku”
Dimas tahu kemana arah pembahasan mereka, ia diam, tidak ingin memperpanjang obrolan mereka tentang cuti.
“Aku akan mengantarmu,” usul Dimas.
“Tidak usah Mas, aku naik kendaraan umumnya saja, kalau tidak aku akan bawa motor sendiri”
“Kita satu arah Talita. Kamu kenapa selalu menolakku? Ingat, semua orang taunya kita pasangan suami istri, jadi bersikaplah layaknya istriku,” tegur Dimas.
“Baiklah,” ucapnya kemudian.
Setelah serapan Talita pamit sama si kembar, kini bayi gendut lagi gemes-gemesnya, tadinya Talita berpikir kalau Dimas tidak begitu peduli sama mereka berdua, nyatanya … semua pemikiran Talita salah, Dimas sangat s