Raungan itu menembus dimensi, membuat udara seperti berderak. Langit seolah terbelah. Tanah Terlarang merespons dengan retakan dan gempa aneh yang terasa sampai ke ujung lembah. Bahkan dari jauh, Valkyrie yang menyaksikan segalanya harus menancapkan pedangnya ke tanah, menahan keseimbangan agar tak terbawa badai qi yang mengamuk.
Namun Kevin tidak mundur. Tak ada getar di matanya. Tak ada keraguan. Ia menatap monster di depannya, lalu menggigit bibir bawahnya hingga darah menetes.
Dengan jari yang bergetar oleh energi yang menumpuk, ia menyapukan darah itu ke lambang phoenix di dadanya.
Simbol itu menyala—membakar angkasa.
“Kau boleh berubah,” bisiknya dalam nada rendah, namun kekuatan kata-katanya bergema ke setiap penjuru lembah, “Tapi aku… aku sudah ditakdirkan menjadi malaikat maut bagimu.”
Langkahnya berubah. Napasnya menyatu dengan udara, dan qi-nya bergelombang bagaikan badai surgawi. Kedua tangannya menggenggam Pedang Ilahi Phoenix dengan satu misi ...
"Heavenfall Incineration