Akhirnya, sosok itu mengangkat tangannya yang pucat, jari-jarinya yang panjang dan kurus bergerak dengan gerakan anggun namun mematikan.
"Kegagalan," ucapnya dengan suara yang anehnya terdengar seperti bisikan namun bergema di seluruh ruangan. "Tidak dapat diterima."
Belum sempat para anggota Sekte Tengkorak Api bereaksi, sosok bertopeng putih itu melambaikan tangannya dengan gerakan ringan. Seketika, kesepuluh pria bertopeng tengkorak itu terhuyung, tangan mereka mencengkeram leher masing-masing seolah tercekik oleh tangan tak terlihat.
Tidak ada teriakan, tidak ada jeritan. Hanya suara napas terakhir yang terengah-engah, kemudian satu per satu mereka ambruk ke lantai batu, tak bernyawa. Mata mereka terbelalak dalam ketakutan abadi, tubuh mereka kaku seperti patung.
Sosok bertopeng putih itu bertepuk tangan sekali, suaranya bergema di ruangan seperti lonceng kematian. Dari balik lima pintu di sekeliling ruangan, muncul lima sosok bertopeng lain.
Berbeda dengan anggota Sekte Tengkorak