Papan nama kayu berukir di depannya bertuliskan "Penginapan Bulan Perak", dengan lambang bulan sabit yang diukir dengan indah.
Penginapan itu tampak lebih ramai dibandingkan bangunan lain di sekitarnya. Lantai pertamanya adalah restoran besar dengan meja-meja kayu berkualitas tinggi. Lampion-lampion merah tergantung di langit-langit, memberikan cahaya hangat ke seluruh ruangan.
Aroma masakan lezat menguar dari dapur, membuat perut Rong Tian bergemuruh mengingatkan bahwa ia belum makan sejak pagi.
"Selamat datang di Penginapan Bulan Perak!" sambut seorang pelayan wanita setengah baya dengan senyum ramah. "Apakah Tuan ingin makan atau mencari kamar?"
"Keduanya," jawab Rong Tian. "Sastrawan ini menginginkan kamar terbaik yang kalian miliki, dan makan malam yang layak."
Pelayan itu membungkuk hormat. "Tentu saja, Tuan. Kami memiliki kamar di lantai tiga dengan pemandangan kota. Untuk makan malam, chef kami baru saja menyiapkan bebek panggang saus plum, sup tulang sapi dengan jamur gunung,