“Bastian!”
Suara seorang wanita terus menyerukan nama yang sama. Nama itu menggema di udara tapi sang pemilik nama tidak kunjung menyahutnya.
“Bastian! Ke mana dia?”
Rihana berdiri dengan satu tangan berkacak pinggang. Dia mengedarkan pandangan, mencari malaikat kecilnya yang kabur saat ditinggal ke dapur mengambil minum.
Bastian adalah putra Rihana, umurnya sekarang sudah empat tahun. Bastian tumbuh menjadi bocah aktif dan begitu cerdas. Bahkan karena aktifnya Bastian yang tidak bisa diam, membuat Rihana kewalahan.
“Bas! Ayolah, Mama akan merajuk jika kamu tidak keluar.” Rihana tahu kalau Bastian pasti bersembunyi, sehingga putranya itu tidak terlihat di mana-mana.
Rihana berdiri di bawah pohon yang rimbun, kepala memutar ke kanan dan kiri mencari keberadaan Bastian. Dia benar-benar kesulitan mengawasi dan mengatur bocah itu, sampai Rihana mengingat-ingat, ngidam apa dia dulu, sampai putranya seaktif dan selincah sekarang ini.
Di atas pohon, seorang anak kecil sedang menahan ta