Melvin memejamkan mata dan masih merasakan sesapan yang dilakukan oleh Rihana. Wanita itu sendiri tidak berhenti dan terus menautkan bibir mereka dalam-dalam.
Hingga Rihana merasa perutnya bergejolak. Dia melepas pagutan bibir mereka, lantas menutup mulut karena mual.
Melvin membuka mata saat Rihana melepas pagutan bibir mereka, hingga melihat Rihana yang mual dan ingin muntah. Bahkan wanita itu terlihat buru-buru bangun dari pangkuannya, meski sedikit kesusahan karena sempitnya kabin mobil. Begitu berhasil berpindah ke kursi penumpang, Rihana buru-buru membuka pintu dan keluar.
Dengan langkah sempoyongan, Rihana berjalan ke sisi jalan, lantas berjongkok di sana. Melvin pun ikut turun, lantas menghampiri Rihana dengan membawa sebotol air di tangan. Dia ikut berjongkok, lantas memijat tengkuk Rihana untuk membantu agar lebih mudah muntah.
Benar saja, banyak muntahan yang keluar dari lambung Rihana. Melvin hanya memperhatikan sambil terus menekan tengkuk Rihana.
“Sudah keluar semua,