“Aku sengaja kabur untuk cari tahu siapa orang yang telah memfitnahku bu,” sahut Rey kalem, lalu duduk di kursi tamu sederhana, yang tak berubah sejak dulu.
“Waduhh…siapa yang kamu curigai Rey?” tanya Larissa sambil duduk di depan anaknya ini. Matanya menatap tajam wajah Rey.
“Inilah yang akan aku cari..!” sahut Rey pelan.
“Bagaimana kamu mencarinya, sedangkan orang yang kamu curigai saja tidak kamu ketahui?” bantah Larissa, sangsikan niat anaknya ini.
“Ahh sudahkan…nanti aku akan cari pelan-pelan.” sela Rey lagi.
Setelah berkata begitu Rey ambil 3 bebat uang, pecahan 100 ribuan dari tas ranselnya, mata Larissa langsung berbinar-binar.
Tapi saat tangannya ingin meraih uang itu, Rey langsung menahannya.
“Bu…aku mohon…usia ibu sudah lebih 50 tahun, tolonglah tobat, jangan lagi seperti kejadian lalu, uang ibu habis, tapi si laki-laki bangsat seperti si Asep itu malah pacaran dengan yang lain!” pinta Rey.
“Hmm…iya ibu akan tobat, kekasih ibu ini akan ajak ibu menikah kok!” sahut Larissa en