Dengan langkah cepat keduanya kini mulai memasuki kawasan Lembah Bamuk yang mulai terang ini.
Kadang mereka saling tarik atau saling membantu, kalau melewati jalan-jalan yang becek dan penuh semak belukar ini, juga kadang menanjak jalannya.
Tanpa mereka sadari, semakin jauh mereka masuk Lembah Bamuk, secara cepat halimun yang tadi hilang, kembali selimuti kawasan ini, sehingga bayangan lembah ini lenyap dari pandangan.
Inilah dulu yang membuat Brigjen Arnold dan Om Fransi gagal menemukan lembah ini. Biar pun mereka sampai gunakan alat teropong canggih. Tapi lembah misterius ini tetap tak mereka temukan.
“Rey lihat…?” tunjuk Finai, antara takjub dan ngeri, apalagi cuaca terang tadi mendadak berubah jadi gelap.
“Tak apa, itu halimunnya kembali menutupi kawasan ini, kita teruskan perjalanan,” ajak Rey sambil gandeng tangan Finai, agar tak ketakutan melihat perubahan cuaca yang mendadak gelap ini.
Rey juga cerdik, dia sejak awal menyiapkan tali rapia warna terang dan di beberapa ranting d