Paginya, keduanya kini bersiap menuju ke tempat di mana si kakek tampan dalam mimpi Rey beri petunjuk.
Kali ini mereka sengaja bawa semua barang, karena jarak yang akan di tempuh lumayan jauh dari pondok ini.
“Aku yakin mimpi itu tak bohong,” cetus Rey, Finai hanya mengangguk dan kini mengikuti saja langkah Rey yang jalan duluan di depan.
Merek memulai perjalanan ke arah kanan pondok ini, dan kini mereka jalan lurus saja sampai 250 meteran lebih, tak bisa cepat, mereka harus hati-hati, juga semak belukar sangat lebat.
“Bang lihat ada sungai!” tunjuk Finai.
“Apa kan ku bilang, ternyata mimpi itu nggak bohong,” sahut Rey ceria.
Kini mereka lanjut jalan menyusuri sungai kecil ini menuju ke arah hulunya hingga 150 meteran.
Bukan perkara mudah melewati jalan ini, selain semak belukar, juga mereka harus hati-hati agar tak tergelinjir ke arah sungai kecil yang arus airnya lumayan deras dan juga lumayan dalam ini.
Rey harus pinjam mandau Finai untuk menebasi semak belukar ini dan butuh waktu