Di tatap tegang Finai, Rey pelan-pelan mulai masuk ke gua ini, dia bahkan sengaja genggam pistolnya di tangan kanan dan senter di tangan kiri.
Rey menyorot seisi gua ini dan dia masih mencium bau amis tanda gua ini sarang dari ular besar itu selama ini. Rey tetap waspada, takutnya si ular punya rekan di gua ini.
Rey sampai kagum melihat ruangan gua ini licin dan bersih, karena bekas mendekamnya sang ular piton itu. Rey perkirakan si piton besar yang sudah dia bunuh itu berusia puluhan tahun.
“Finai ke sini, aman, ruangan ini tidak ada ularnya lagi,” teriak Rey dan Finai pun buru-buru menyusulke dalam gua.
“Ayo kita cek semua ruangan, di mana harta itu di simpan,” ajak Rey, Finai mengangguk.
Gua ini ternyata seperti buntu, diameternya sampai 15 meteran dan mereka pun dengan teliti periksa semua sisi gua ini, mereka bahkan mengetuk-ngetuk dinding gua yang terbuat dari batu.
Namun sampai berkali-kali muter, mereka tak menemukan harta itu, Rey pun ajak Finai istirahat di dalam gua ini samb