“Wajah kamu kayak nggak ada cerianya,” Reni menegur Rey, yang hari ini memang tetap terlihat dingin.
Sesuai janji Reni, Rey di bawanya ke Bali, wanita angkuh yang juga pebisnis ini ada urusan kerjaan di sana.
Tentu dia tak ingin melewatkan di sana tanpa bersenang-senang dengan Rey di sela-sela kesibukannya.
“Wajahku memang begini, masa aku harus pecicilan?” sahut Rey tanpa ekspresi.
“Sesuka kamulah, yang penting kamu jangan macam-macam di Bali. Apalagi layani teman-temanku yang memang gatel-gatel. Nggak bisa lihat laki-laki cakep kayak kamu main embat saja.” ucapan Reni ketus, seakan penegasan kalau Rey saat ini miliknya dan Rey wajib mematuhi aturan miliknya.
Sifat inilah yang bikin Rey aslinya tak respek lagi dengan Reni.
Sesaat dia teringat Angela, melayani wanita cantik itu Rey seolah sedang bersama kekasih. Sifat Reni dan Angela benar-benar berbeda 180 derajat!
Rey hanya bisa menghela nafas, dia sudah terjerat Reni, materi yang di berikan wanita ini membuatnya sulit lepas.
Reni ju