“Gimana? Ikut atau gak?” tanya Hanna menegaskan permintaannya.
Kata-kata wanita di depannya seolah menyihir kedua saudari itu. Dihadapkan dua pilihan. Apakah mereka mengikuti permintaan Hanna? atau sebaliknya, ada rencana lain?
‘Berarti maksudnya, dia ngajak kita bersembunyi dari wanita yang membuat kita seperti ini?! Menjauhi si Mak Lampir Angela sementara waktu.’ Kalila menerka maksud ajakan Hanna.
“Sampai kapan kita bersembunyi nantinya?” tanya Kalila menekankan ucapannya.
“Sampai kita bisa ngusir Angela jauh dari kita semua. Mbak bisa bantu?”
“Deal.” Qinara menyepakati tantangan ini.
“What?!” Kalila mengelak dengan bola mata membulat sempurna.
Sejatinya melawan Angela memang tidak sembarang orang. Wanita blesteran itu mampu menghadapi secara fisik maupun psikis lawannya. Ancamannya tak main-main. Dia bisa aja melakukan hal lebih dari ekspektasi.
Sebenarnya bukan takut, Kalila hanya tak mau nantinya or