“Ish! Sebel!” Wanita itu mencucu, termakan dengan omongan sendiri.
Mengingat dia pernah mengatakan pada suaminya untuk tak menerima telpon asing. Apa benar Dareen menurutinya? Atau memang kebetulan dia lagi sibuk? Apapun itu, saat ini Kalila hanya memikirkan dirinya yang tertutup kegelisahan karena tak bisa menghubungi suaminya.
“Duh, telpon aja kok susah sih!” sambungnya.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang merebut benda pipih yang sedari tadi didekatkan di telingannya. Seseorang dari belakang dengan gercep menyambar ponsel yang dipegang Kalila. Kontan wanita itu berbalik.
“Kamu …”
“Halo …” Terdengar suara dari balik ponsel. Namun segera dimatikan wanita yang merebutnya.
“Qinara! Ngapain?!” Kalila merengutkan wajahnya.
“Oh … eum … nih!” Tanpa diduga seperti slowmotion, Qinara bergaya keren sembari menerbangkan benda pipih itu, melayang h