Tiba – tiba Qinara tersandung pada tiang infus. Tepat di depannya Kalila yang tengah duduk di sisi ranjang. Kontan wanita itu menarik pergelangan tangan kakaknya hingga keduanya pun jatuh terduduk.
“Argh!” Kalila merintih kesakitan bersamaan dengan suara rintihan Qinara.
“Maaf, La. Sakit ya?” wanita itu melipat kedua bibirnya mengekspresikan khawatir pada saudarinya.
“Perutmu gak apa-apa?” tanyanya.
“Gak … gak apa-apa. Alhamdulillah. Cuma kaki yang nyeri. Ini masih rada ...” Kalila memegang kaki kanannya yang pergelangan hingga telapak terbalut gips. “Bantu aku, Ra.”
“Ohh ...” jawab Qinara datar setelah mendengar reaksi Kalila yang menampakkan perutnya baik-baik saja.
Rencana menjatuhkan diri bersama-sama seolah tiang infus sebagai pelaku utama dan kedua wanita itu menjadi korban. Tentunya kecelakaan seperti itu sering terjadi di drama. Apakah kurang kuat me