Elena terpaku di depan gerbang besar yang terbuka perlahan, memperlihatkan sebuah rumah megah yang berdiri di balik taman luas dengan air mancur yang menjulang di tengahnya. Mulutnya sedikit terbuka, sulit baginya untuk memproses pemandangan di depan sana. Selama ini, dia tahu Eric cukup mapan, tetapi dia tidak pernah membayangkan bahwa pria itu berasal dari keluarga yang sangat kaya.
“Apa ini rumahmu?” tanya Elena dengan mata menyapu pemandangan di sekitarnya.
“Rumah orang tuaku,” jawab Eric.
Mobil melaju perlahan memasuki halaman yang luas itu, berhenti di depan pintu utama setelah memutari air mancur. Pintu utama terbuka lebar, seolah tak sabar menyambut pemiliknya.
“Ayo.” Eric menelengkan kepala ke arah rumah.
Kaki Elena melangkah dengan ragu, mengikuti Eric sambil menggandeng tangan mungil Roxanne.
Gadis kecil itu melompat-lompat kecil, menarik-narik tangan Elena. “Ibu! Ini seperti istana! Apakah Paman Eric seorang pangeran?” tanyanya dengan polos.
Eric yang berjalan di depan spo