Semua konsep sudah ditempel di mading, peserta sudah terdaftar, bahkan pembagian tugas panitia pun rampung. Untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu terakhir, aku dan Arga bisa kembali fokus ke pelajaran.
Hari ini, suasana sekolah lebih tenang.
Hanya derap kaki siswa dan suara lonceng yang sesekali memecah kesunyian.
Saat aku baru saja meletakkan bukuku di meja, seseorang menarik kursiku dari belakang dengan heboh.
"Heyy... akhirnya aku bisa ngobrol sama kamu juga!" seru Silvia, sahabatku, sambil menjatuhkan dirinya ke kursi di sampingku.
Aku tertawa kecil, merasa hangat melihatnya.
"Kayaknya kamu sibuk banget ya akhir-akhir ini. Pentas lah, rapat lah... pacaran lah." Silvia menyenggolku dengan sikunya, menggoda.
Aku memutar mataku pura-pura malas. "Pacaran apaan, Sil? Capek tau urusan sama bocah itu."
Sambil menunjuk Arga yang asyik membaca di pojok kelas, tampak sangat... serius. Atau setidaknya pura-pura serius.
Silvia tertawa geli. "Tapi kalian lucu tau, kayak kucing s