Ziva yang masih lemas hanya menggeleng saja. Ia masih merasa syok dan takut. Tubuhnya juga terasa dingin.
Merasa tubuh Ziva menggigil membuat Regan segera membopong istrinya untuk masuk ke rumah. Saat dibopong pun Ziva langsung mengalungkan tangannya otomatis. Matanya menatap wajah tegas Regan yang kalau dipikir-pikir tampan, tapi menyebalkan.
“Lho kalian habis ngapain kenapa basah semua? Bukannya Ziva nggak bisa renang?” Maya heboh melihat Ziva basah kuyup digendongan Regan.
Regan tak menjawab justru terus berjalan menuju ke lantai atas. Dia masuk kamar dan menuju ke kamar mandi. Regan meletakkan Ziva ke bathtub dengan gerakan pelan. Ia menyalakan air hangat dan mencoba membuka pakaian Ziva namun dicegah oleh Ziva cepat.
“Jangan.”
“Bisa buka sendiri?”
Ziva mengangguk. Matanya masih menatap Regan yang masih saja berjongkok di samping bathtub.
“Kamu enggak keluar?”
Regan berdecak s