Seharian ini Ziva lebih banyak melamun di perpustakaan. Hingga saat sampai rumah pun ia masih saja melamun. Kini saat sedang berdua di kamar menjelang tidur pun Ziva masih saja melamun memikirkan semua ucapan Idhar kepadanya tadi pagi.
“Kamu kenapa melamun, hm?” tanya Regan. Ia langsung merangkak ke atas ranjang—lebih tepatnya duduk di samping Ziva yang sedang duduk bersandar di penyangga ranjang.
“Aku kepikiran,” ucapnya.
“Kepikiran soal apa, hm?”
Ziva menggeleng pelan—rasanya akan percuma jika meminta Regan mencabut tuntutan kepada Miko.
“Enggak mau ngomong, hm? Siapa tahu aku bisa bantu.”
“Kayaknya enggak mungkin.”
“Kenapa enggak mungkin?”
“Ini soal Miko.”
Mendengar nama bocah kecil itu disebut membuat Regan langsung segera beranjak turun dari ranjang. Kenapa melamunnya Ziva akhir-akhir ini memikirkan pria lain. Apa keberad