Mendapat informasi dari Idhar membuat Regan mulai mengawasi pergerakan Ziva dari jauh. Pria itu pagi-pagi selalu menyempatkan ke rumah Ziva dan mengawasi dari jarak jauh. Dan, setelah melihat Ziva pergi ke kampus membuat Regan akan berjalan pergi menuju kantor.
Setelah jam kerja selesai pun yang dilakukannya tidaklah pulang ke rumah. Melainkan ke rumah Ziva untuk memandangi wajah sendu perempuan yang sangat dirindukannya ini.
Ada gejolak rasa yang sulit sekali ia bendung saat ini. Rasanya ia ingin sekali memeluk, mendekapnya erat hingga mencium istrinya saat ini. Tapi, melihat wajah sendu itu membuat Regan mengurungkan niat.
Tak lupa juga ia sudah mendapatkan nomor baru milik Ziva dari Idhar. Meski dengan cara memaksa pria itu.
“Sayang … aku rindu,” gumam Regan, menatap Ziva dari kejauhan.
Melihat sepeda motor berhenti tepat di depan rumah Ziva membuat kening Regan mengerut. Ia seperti tidak asing dengan sepeda motor itu. Benar s