Namun di wajah itu juga terlukis sebuah kemantapan hati yang kuat. Kemantapan pilihan, untuk tak menerobos 'gerbang dimensi' yang hendak tertutup itu.
Dan pemuda yang tengah termenung dalam kesendirian itu adalah, Elang..!
Rambutnya yang kini agak gondrong bergelombang, nampak telah memutih seluruhnya. Namun hal itu malah terlihat semakin menambah kewibawaan dan kegagahannya.
Kulit Elang masihlah kencang, alisnya juga masih hitam dan tebal.
'Ahh..! Hampir saja aku lupa..!' seru bathin Elang terkejut.
Segera Elang mengeluarkan 'Kitab Jagad Samudera' dari balik pakaiannya. Lalu dia menerapkan aji 'Lintas bathinnya'.
'Permadi..! Ini aku Elang, di mana kau saat ini?'
'Elang..! Baru saja aku hendak menghubungimu. Aku sedang berada di kantor pusat kita di Jogja. Ada kabar apakah di sana Elang?'
'Permadi, bisakah kau menunggu di bawah 'gerbang dimensi' Candi Prambanan sana.
Aku akan melemparkan Kitab Jagad Samudera milikmu, dari dimensi ini sekarang. Kau bersiaplah disana..!'
'Ahh..