Ancaman Alvian ternyata tidak terbukti. Selama beberapa hari semenjak dia berkunjung ke perumahan tidak ada yang mengangguku. Masa bodoh jika dia mengawasi pergerakanku dari tempat tersembunyi, kurang kerjaan saja pikirku. Dia bisa mendapatkan gadis yang lebih baik dariku tanpa bertanggung jawab dengan janin yang ada di perutku.
Jika mengiginkan aku masuk penjara atas tuduhan membunuh Yeni, pasti sekarang aku sudah di kantor polisi. Tapi nyatanya dia tidak menyeretku ke sana. Semoga pikirannya berubah.
Selama beberapa minggu, aku bergulat dengan ketidakpastian dan kecemasan. Ia tidak ingin mendapatkan rasa kasihan atau kecewa dari keluarga kuputuskan untuk tidak memberitahu soal kehamilanku kepada mereka. Dalam diamku mencoba mencari solusi sendiri. Dengan membaca banyak buku dan mencari informasi tentang kehamilan. Perubahan fisik semakin terlihat. Sejauh ini teman-teman tempatku bekerja belum ada yang bertanya tentang hal. Bersyukur mempunyai patner kerja seperti Sari dan Joko.
B