“LEA KENAPA?”
Ghalib langsung berhambur masuk dan bergeming di tempatnya. Ia melihat Lea tampak terbaring sambil memegangi perutnya. Ada darah mengalir dari sana beserta pisau yang terjatuh ke lantai.
“Lea … kamu ---” Ghalib menggantung kalimatnya dan hanya diam membeku menatap Lea.
Tak lama Ghea kembali masuk bersama seorang dokter dan perawat. Ghea langsung menarik Ghalib keluar kamar agar memberi ruang untuk mereka. Ghalib menurut dan berdiri diam sambil menatap Ghea penuh tanya.
“Aku tadi sedang ke kamar mandi saat pria itu masuk. Kemudian tiba-tiba dia menusuk perut Lea. Untung saja aku segera keluar dan memukulnya dari belakang, kalau tidak dia akan berulang kali menikam Lea.”
Ghea menjelaskan kejadian yang baru saja menimpa Lea ke Ghalib. Saat Ghea ke kamar mandi tadi, Lea memang sedang tidur. Jadi Lea tidak tahu ada orang asing yang masuk ke kamarnya.
“Aku tadi berpapasan di depan. Saa