"Tante sudah ke dokter?" tanyaku sembari membantu ibunya Arjuna berjalan menuju sofa.
"Sudah. Tapi belum ada perubahan." Jawabnya pelan.
"Memangnya kata dokter Tante sakit apa?"
"Kelelahan dan terlalu banyak pikiran katanya. Makanya Tante langsung ngedrop seperti ini."
"Rini minta maaf ya, Tan. Gara-gara Rini Tante jadi sakit seperti ini!" ucapku penuh dengan penyesalan.
"Kamu tidak salah apa-apa, Sayang. Arjuna yang salah, karena sudah membuat Tante kecewa."
Aku menggigit bibir bawah seraya melirik wajah cantik Tante Dewi.
"Se--sebenarnya, Mas juna juga tidak salah, Tante. Dia kemarin datang ke butik dan meminta saya untuk mengklarifikasi masalah ini sama Tante. Soalnya kata Mas Juna, Tante marah dan langsung mendiamkan dia karena ucapan saya tempo hari. Mas Juna juga bilang ke saya kalau perempuan yang pergi bersama dia itu keponakannya. Anaknya Mas siapa ya? Rini lupa Tante!"
Perempuan berambut pe