"Bagaimana, Dek?" tanyanya lagi.
"Bang, sorry. Memangnya harus dijawab sekarang?""Adek masih ragu sama abang?""Kita baru mengenal dan baru bertemu. Aku belum yakin juga masih trauma dengan kegagalan. Sebab menikah dengan orang yang sudah aku kenal saja dikhianati, apalagi dengan orang yang baru bertemu. Aku takut kembali jatuh dan terpuruk. Sudah terlalu dalam luka di hati karena dikecewakan orang yang aku sayangi, dan sepertinya untuk kembali melangkah ke jenjang pernikahan aku belum berani. Aku belum siap," lirihku seraya menahan air mata yang sudah menggelayut di pelupuk, mengingat pengkhianatan yang dilakukan Mas Hakam dulu."Abang akan menunggu sampai kamu siap, Dek. Kita bisa mengenal dekat satu sama lain. Bismillah, Dek. Insya Allah Abang tidak akan pernah melakukan hal seperti itu sama Adek. Abang janji akan setia sama Adek." Bang Azhar terus saja menyakinkan."Kenapa tidak mencari yang lain saja, Bang. Takutnya aku tidak siap