Aku benar-benar tidak menyangka, jika Fadlan yang menjadi penghulu di acara pernikahan adikku, Naura dan Faudzan.
Kupikir, selepas SMA tidak akan pernah bertemu Fadlan lagi.
Fadlan adalah cinta pertamaku. Cinta terbaik yang pernah kujalani. Karena setelah itu, sulit rasanya untuk aku jatuh cinta lagi. Selalu saja Fadlan yang kujadikan bahan perbandingan.
Fadlan, pria pertama yang pernah mengenggam tanganku, pernah mencium pipi, juga pria pertama yang pernah memelukku. Fadlan selalu jadi yang pertama dalam hidupku. Sulit rasanya untuk bangkit, memulai cinta dan cerita yang baru. Padahal, sudah terlewat puluhan tahun yang lalu.
Saat Fadlan mulai duduk bersila dan tanpa sengaja bersitatap muka denganku. Terlihat, jika wajahnya pun menggambarkan keterkejutan yang luar biasa. Hal yang sama dengan yang kurasakan saat pertama melihat kehadirannya tadi.
Sungguh tidak menyangka, setelah puluhan tahun berlalu, malah kami dipertemukan di saat momen-momen sakral seperti ini.
Prosesi Ijab Qabul