Paris, Prancis
Pukul 08:00 Waktu Paris
Pagi di kota Paris biasanya menghadirkan aroma roti hangat, suara burung camar, dan desir angin yang membelai dedaunan di sepanjang Champs-Élysées. Tapi entah kenapa, pagi ini… udara Paris terasa menyesakkan. Seolah kota ini ikut menanggung beban di dadaku.
Jarum jam menunjuk angka delapan. Di luar jendela apartemen sewaan kami, langit kelabu menutupi keindahan Menara Eiffel yang biasanya menjulang megah di kejauhan. Embun masih melekat di kaca jendela, dan suara klakson samar terdengar dari jalanan.
Aku mondar-mandir di dalam ruangan yang sejak kemarin berubah menjadi ‘markas besar’ persiapan show-ku. Sudah entah berapa kali aku memeriksa koleksi busana hasil rancanganku, menyentuh setiap jahitan, mengamati setiap detail motif.
Telapak tanganku dingin, nyaris membeku. Perutku seolah dipenuhi kupu-kupu liar yang berterbangan tanpa kendali. Jantungku berdebar, bukan karena cinta, tapi karena gugup yang menari-nari seperti bayangan kelam di pikirank