Arsana terus saja mencari kesana kemari, dia belum bisa menemukan keberadaan anak didiknya.
“Arsana, dimana mereka?” tanya Zayver yang memang tidak tahu wajah anak-anak itu.
“Zayver, mereka tidak ada disini!” Arsana terlihat gelisah, Zayver yang sejak tadi menggenggam erat tangan Arsana makin mempererat tangannya.
“Kita, akan mencarinya di sana!”
Zayver menarik Arsana semakin dalam, memasuki kerumunan orang-orang yang sedang berlarian kesana kemari, bahkan terus saja menabrak tubuh Arsana dan Zayver yang melawan arah.
Hati Arsana mendadak menghangat dengan perlakukan Zayver yang berusaha melindunginya di tengah-tengah kerumunan tersebut. Zayver merangkul pundak Arsana agar orang-orang yang berlarian mencari jalan keluar tak dapat menyenggol pundaknya.
Arsana berhasil menemukan anak-anak itu, mereka sedang ketakutan berada di pojokan.
“Ibu guru…”
Anak-anak itu memanggil Arsana, dengan senyum yang mengembang Arsana segera memeluk mereka semua, tak ada satu orang pun yang terpisah