Bintang berdiri di depan lemari pakaiannya, mengacak-acak isi lemari yang penuh dengan pakaian sehari-hari. Dia merasa bingung dan sedikit panik. Malam ini adalah pesta yang harus dia hadiri bersama Mario. Namun, dia tidak memiliki satu pun gaun yang layak untuk acara tersebut. Hanya ada beberapa pakaian formal kantor, dan satu atau dua dress sederhana yang sudah usang.
“Bagaimana ini?” gumam Bintang pada diri sendiri, sambil menghela napas panjang. “Aku nggak bisa pergi ke pesta dengan penampilan seperti ini. Aku nggak mau mempermalukan Mario.”
Bintang jarang sekali berbelanja. Sejak memiliki Bima, uangnya selalu dia fokuskan untuk putra kesayangannya. Pakaian yang dia miliki lebih banyak pakaian kantor. Adapun beberapa dress, tapi sepertinya tidak layak untuk hadir di pesta para pengusaha.
Bintang rasanya tak ingin hadir, karena dia tak ingin mempermalukan Mario. Namun, dia sudah berjanji pada Mario bahwa dirinya akan menemani pria itu. Selama ini, Mario banyak membantunya. Dia ta