“Kenapa ini bisa terjadi, Bodoh!” gelegar Della keras pada salah satu orang kepercayaannya yang berdiri di hadapannya, dengan kepala yang masih tertunduk. Aura wajah wanita paruh baya itu menunjukkan jelas kemarahan yang tak terkira.
“Maaf, Bu. Saya sudah mengatur agar pria yang Anda bayar menjalankan aksinya dengan lancar, tapi—”
“Tapi kamu gagal?! Iya?!” bentak Della lagi tak kuasa menahan emosi pada Bondan—yang tak bisa menahan gejolak emosi di dalam dirinya. Tampak jelas kilat mata wanita paruh baya itu memancarkan kemarahan yang tak terkira.
Bondan menundukkan kepalanya. “Bu, ini karena putra Anda.”
Kening Della mengerutkan keningnya. “Putra saya? Kenapa dengan putra saya?” tanyanya tak mengerti, akan maksud dari orang kepercayaannya itu.
Bondan tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Della. “Bu—”
“Bicara yang jelas, Bondan! Kamu ini jangan membuatku semakin emosi!” bentak Della lagi tak sabar ingin tahu.
“Aku yang menyelamatkan Bintang!” Suara Bara menggema keras, melang