Drake melepas jasnya lalu memasangkannya di bahu June meskipun sebenarnya udara tidak terlalu dingin. Namun, tubuh June yang gemetar sepertinya butuh sesuatu yang bisa menghangatkannya. Drake kemudian merangkul tubuh June yang terbungkus jasnya yang besar dan membawa June keluar dari kantornya. Semua mata memandang, tidak ada yang berani lagi menatap ke arah Drake maupun June.
“Aku...”
“Kenapa June? Kamu butuh apa?” tanya Drake sambil menghentikan langkahnya.
“Tidak apa-apa. Ayo pulang,” jawab June.
Drake kemudian menggendong June di hadapan semua orang. June tidak bisa melawan. Tubuhnya lemas dan masih gemetar. Ia tidak bisa berpikir ataupun bertindak. June benci dirinya yang mendadak lemah. Namun pelecehan seksual seperti tadi baru pertama kali June rasakan. Perasaan terkejut, benci, bercampur marah dan juga takut membuat June tidak berdaya.
June dibawa ke tempat parkir dan masuk ke dalam mobil Drake. Dengan le