“Di mana kamu menyimpan handuk bersih?” tanya Alarick.
June hanya sanggup menunjuk ke arah laci-laci yang ia letakkan di depan kamar mandi. Alarick membawa baskom berisi es batu sambil menuju ke laci yang ditunjuk oleh June. Ia mengambil sebuah handuk bersih yang cukup lebar dan menyampirkannya ke bahunya yang bidang. Ia berjalan mendekati June, membuat June tanpa sadar beringsut hingga ke pojok sofa. Melihat itu, Alarick tertawa kecil sambil berjongkok di hadapan June. Ia sama sekali tidak terlihat berbahaya sekarang.
Alarick mengambil kaki June yang bengkak lalu mulai mengompresnya dengan es batu. June meringis sebab rasa dinginnya membuat kakinya sedikit linu.
“Di mana kamu menyimpan pisau?” tanya Alarick sambil tersenyum.
“Hah? Untuk apa?” tanya June sambil berusaha menarik kembali kakinya dengan panik.
Alarick malah tertawa terbahak-bahak.
“Aku hanya bercanda, June. Kamu benar-benar mengira aku