Rezvan menatap punggung Zeeta yang berlalu hendak meninggalkannya. "Hei, kau, Zeeta?!"
"Iya, Tuan?" Zeeta berbalik arah.
"Kenapa bersikap tidak sopan?"
"Ma–maaf, Tuan. Bukankah sudah saya bilang kalau pertanyaan saya itu tidak butuh jawaban? Itu cuma ... cuma ... cuma apa, ya, tepatnya?" Zeeta memutar bola mata ke atas seakan tengah berpikir.
"Aku tidak membahas itu. Kau tidak sopan masuk kamar dulu sementara aku belum berangkat kerja." Rezvan melirik Zeeta dari atas ke bawah sehingga membuat Zeeta merasa risih.
"Lha, memang saya siapanya Tuan? Itu bukan urusan saya mengantar Tuan ke depan. Tugas saya, kan, hanya memasak, mencuci, membereskan kamar Tuan. Tidak pernah Tuan membaha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter