author-banner
Mama Nau
Mama Nau
Author

Novels by Mama Nau

Gadis Kecil Sang Penyelamat

Gadis Kecil Sang Penyelamat

Di balik gemerlap kota modern yang tak pernah tidur, seorang gadis kecil bernama Alina menjalani hidup yang tampak biasa. Berusia 10 tahun, ia tinggal bersama neneknya di sebuah apartemen sederhana, menjalani hari-hari seperti anak-anak lainnya hingga sebuah kejadian aneh mengubah segalanya. Sejak kecil, Alina memiliki kemampuan unik, setiap kali ia menyentuh seseorang yang sedang sakit atau terluka, rasa sakit mereka berkurang, dan luka mereka perlahan sembuh. Awalnya, ia mengira itu hanya kebetulan, tetapi ketika serangkaian bencana terjadi di kotanya, orang-orang jatuh sakit tanpa sebab, kebakaran misterius melanda beberapa gedung, dan sosok-sosok bayangan mulai muncul di malam hari. Alina menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi. Alina yang hanya seorang anak kecil, mampukah melindungi orang yang di sayanginya?
Read
Chapter: Bab 14
"Kak Leon, ayo makan dulu!" teriak Elaria memanggil Leonhart. Leon akhirnya duduk di samping Putri Elaria, walaupun terlihat canggung. Ia menerima sepotong roti dan secangkir kecil air yang disodorkan gadis kecil itu. "Makanlah kak!" ucap Elaria tersenyum manis. membuat Leon tersipu malu. Putri Elaria terlihat sangat cantik dan menggemaskan menurutnya. "Terima kasih, Tuan Putri," ucap Leon lembut. Putri Elaria mengerucutkan bibirnya sedikit, lalu menggeleng, "Jangan terlalu kaku begitu, panggil aku Elaria saja, Kak Leon, aku merasa jadi tua kalau kau memanggilku Tuan puteri," katanya setengah bercanda. Leon tertawa kecil, tawa yang jarang sekali terdengar. "Baiklah... Elaria," katanya akhirnya, menatap gadis itu dengan tatapan hangat. Mereka makan dalam diam untuk beberapa saat, ditemani suara angin sepoi dan desiran daun-daun. Kai, kuda hitam miliknya yang setia, duduk beristirahat di dekat mereka sambil meminum susu yang di berikan Elaria. Dia memandangi jalanan yang sep
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 13
Putri Elaria dan rombongannya akhirnya memulai perjalanannya, dia naik di atas punggung Kai memacu kudanya lebih cepat, agar mereka cepat sampai ke ladang. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam akhirnya Putri Elaria telah sampai di ladang. Dia tidak menyangka penduduk Desa ini, pagi-pagi sudah bekerja membersihkan sisa panen dan mencangkul tanahnya kembali agar bisa di tanami lagi. "ah...Tuan Putri kau sudah datang!" ucap kepala desa, menatap gadis kecil di depannya penuh hormat. Putri Elaria turun dari kudanya, begitu juga dengan Xira dan Leonhart yang setia mengikuti di belakangnya. "Kepala Desa, ada apa ini? kenapa pagi-pagi warga desa ramai sekali ada disini?" tanya putri Elaria heran, mendekati kerumunan para warga yang terlihat sedang mencangkul ladangnya. "Ah...Tuan Puteri melihat hasil panen kemarin, semua warga jadi terlalu bersemangat, hingga kami ingin lahan ini bisa segera di tanami lagi," ucap kepala Desa tersenyum malu. Putri Elaria tersenyum, dia senang me
Last Updated: 2025-04-26
Chapter: Bab 12
Mereka semua sampai di istana saat malam hari, untung saja Elaria membawa bola cahaya dan memberikan sedikit kekuatannya agar bola cahaya itu dapat bersinat terang.. Setibanya di istana, gerbang besar Kerajaan terbuka perlahan, menyambut rombongan kecil yang baru saja kembali dari ladang. Cahaya bola sihir yang dibawa Putri Elaria berpendar lembut, menerangi jalan setapak berbatu yang mengarah ke pelataran istana. Para penjaga memberi hormat, sementara para pelayan segera datang menyambut dan mengambil alih kereta barang yang penuh dengan hasil panen. Kai berjalan gagah, meskipun masih sempat melirik ke arah keranjang buah, berharap ada apel tersisa. Tapi Elaria sudah memperingatkan dengan tatapan tajam yang membuat Kai langsung menunduk, pura-pura sibuk menjaga sikap sebagai kuda kerajaan yang bermartabat. Di dalam istana, Raja Simon menunggu di ruang singgasana, ditemani sang istri Ratu Aeris dan beberapa penasihat serta jenderal kepercayaannya. Matanya terlihat lelah, namun k
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 11
Sementara itu, jauh di tanah tandus Nethara, Raja Veron berdiri di balkon tinggi istananya. Matanya menatap cakrawala yang mulai berubah warna menjadi kelabu kehijauan, pertanda bahwa makhluk-makhluk yang menyerang kerajaannya itu semakin mendekat ke pusat kerajaan. Angin malam di Nethara berembus pelan, dari celah-celah pegunungan yang jauh. Raja Veron menghela napas panjang, seakan ingin membuang segala beban yang menggumpal di dadanya. Ia tahu waktunya hampir habis rakyatnya tidak akan bisa bertahan karena mahluk yang datang menyerang kerajaan mereka membuat sumber mata air kering, hewan piaraan mati, tanaman yang mereka tanam mati semua, bahkan penyakit aneh tiba-tiba menyerang hampir semua rakyatnya, membuat para tabib kewalahan. Setelah Putri Elaria selesai menerima tamu kerajaan Nethara, dia bersama Xira meneruskan rencana melihat tanah yang akan di tanaminya untuk mengatasi bahan pangan saat kemarau nanti. Putri Elaria dan Xira menaiki kuda mereka masing-masing di ikuti pa
Last Updated: 2025-04-19
Chapter: Bab 10
"Lelah?? perasaan dari tadi kau hanya tidur?" sarkas putri Elaria. dia segera Naik ke atas punggung Kudanya. Kai mendengus, saat Putri Elaria naik ke atas punggungnya. Meskipun putri kecil ini cukup menyebalkan karena senang berdebat dengannya, tapi hanya dia yang mengerti bahasanya, dan selalu memberikannya makan enak, kalau bukan karena putri kecil ini, sudah lama dia mati karena harus makan rumput tiap hari. Putri Elaria memacu kudanya dengan cepat, hari sudah semakin sore, dia harus sudah tina di istana sebelum malam tiba, agar orang tuanya tidak khawatir. Setelah menempuh satu jam perjalanan, Putri Elaria akhirnya sampai di istana. Dia di sambut Ratu Aeris dan Raja Simon di gerbang istana, mereka terlihat sangat cemas. Putri Elaria tersenyum melihatnya, dia merasa sangat terharu, di kehidupan kali ini memiliki orang tua yang sangat menyayanginya. "Ayahanda, Ibunda, kenapa.kalian ada diluar?" "Kata Arzian kau pergi ke hutan dan kau tidak mengatakan apa-apa pada kami, ap
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab 9
Putri Elaria telah sampai di sebuah gua yang tertutup tanaman rambat, kalau orang biasa mungkin tidak akan dapat menemukan gua itu, karena tidak terlihat dari luar. Putri Elaria masuk ke dalam gua, tanpa merusak tanaman rambat itu, dia hanya meminta untuk memberikannya jalan untuk bisa masuk ke dalam gua pada tanaman rambat itu. Tanaman rambat memberikan jalan kecil, hingga dia dan Kai bisa masuk ke dalam gua tersebut. "Tempat ini gelap sekali, bagaimana ini? bahkan cahaya dari luar tidak bisa menerangi gua ini!" gumam Putri Elaria pelan. "Kai, kau dapat melihat didalam gua ini?" "Hmm, aku kuda spesial dapat melihat di kegelapan!" sahutnya bangga. "Ck, Kalau begitu kamu bantu aku cari kolam mata air di sini!" decak Putri Elara kesal mendengar nada sombong kudanya itu. "Baiklah tapi jatah susumu untukku!" ucap Kai memberi syarat. "Huh, dasar kuda rakus! aku saja belum meminumnya sama sekali, tapi baiklah aku dalam suasana hati yang baik sekarang, jadi jatah susuku akan k
Last Updated: 2025-04-17
You may also like
Pria Sampah Tak Terduga
Pria Sampah Tak Terduga
Fantasi · Fikul 07
193.1K views
Warisan Artefak Kuno
Warisan Artefak Kuno
Fantasi · Jimmy Chuu
191.1K views
Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO
Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO
Fantasi · Gauche Diablo
186.8K views
ILMU TUJUH GERBANG DEWA
ILMU TUJUH GERBANG DEWA
Fantasi · Junaidi Al Banjari
174.7K views
Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi
Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi
Fantasi · Junaidi Al Banjari
174.3K views
Legenda Kitab Surgawi
Legenda Kitab Surgawi
Fantasi · ACANKUN
168.7K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status