
Di Ambang Gila
Judul: "Di Ambang Gila"
Sinopsis:
Ketika dua jiwa yang sama-sama rusak bertabrakan, dunia mereka meledak dalam badai emosi, obsesi, dan ketergantungan yang tak terhindarkan.
Ares, seorang seniman jalanan yang hidup dari malam ke malam, bertemu dengan Elara-seorang ahli neurosains muda yang menyimpan trauma masa kecil yang tak pernah sembuh. Pertemuan mereka bukan kebetulan: Elara sedang meneliti efek hubungan ekstrem terhadap otak manusia, dan Ares adalah subjek sempurna-liar, tak terikat, dan penuh luka.
Hubungan mereka berkembang menjadi simbiosis yang tak sehat: penuh gairah, pertengkaran brutal, dan momen-momen ketergantungan yang membuat mereka tak bisa hidup tanpa satu sama lain. Mereka saling menghancurkan dan membangun kembali, berulang kali, dalam siklus yang semakin intens.
Di balik semua itu, ada rahasia besar yang mengikat mereka: eksperimen psikologis yang dijalankan Elara diam-diam, dan masa lalu Ares yang ternyata berhubungan langsung dengan trauma Elara sendiri.
Fanfiction ini akan membawa pembaca menyelami:
- 💥 Ketegangan emosional yang terus meningkat
- 🧠 Eksplorasi psikologis tentang cinta obsesif dan trauma
- 🔄 Hubungan yang berputar antara cinta, kebencian, dan ketergantungan
- 🎭 Karakter-karakter kompleks yang terus berkembang dan berubah
Read
Chapter: Bab 73: Warisan yang Hidup dan BernapasLima ratus tahun. Setengah milenium telah berlalu sejak Ares dan Elara menghembuskan napas terakhir mereka. Tubuh mereka telah lama kembali menjadi debu, menyatu dengan tanah Hub yang mereka cintai. Tapi jiwa mereka? Jiwa mereka ada di mana-mana.Di sebuah ruang yang tenang di Universitas Spiral—sebuah ruangan yang dulu adalah pondok mereka—seorang anak laki-laki bernama Kaelen (diberi nama untuk menghormati Kaelen, insinyur Vale yang menemukan penebusan) duduk bersila. Di depannya, sebuah proyektor holografik yang sederhana menampilkan wajah seorang wanita dengan mata bijaksana dan senyum lembut. Itu adalah Lyra, kini sudah sangat tua, wajahnya seperti peta yang diukir oleh waktu dan kebijaksanaan. Rekaman ini telah diputar selama berabad-abad, sebuah pesan terakhir dari Kurator Antarbintang terakhir yang mengenal para Perintis secara tidak langsung melalui Nenek Lila."Kita sering menyebut mereka sebagai 'Pendiri' atau 'Perintis'," suara Lyra yang tua n
Last Updated: 2025-11-30
Chapter: Bab 72: Simfoni yang Tak TerhinggaPulangnya Lyra ke Bumi disambut bukan dengan parade, tetapi dengan sebuah keheningan yang penuh hormat. Dia tidak kembali sebagai pahlawan penakluk, tetapi sebagai seorang duta yang kembali dari sebuah perjalanan yang dalam. Hadiahnya—kristal yang berisi "Lagu Canti"—ditempatkan dengan hati-hati di jantung Jiwa Jaringan.Saat kristal itu terhubung, sesuatu yang ajaib terjadi. Pola cahaya keperakan dari Canti, yang sebelumnya hanya menjadi benang halus, kini melebur sepenuhnya dengan emas tata surya. Jiwa Jaringan tidak hanya bertambah besar; ia mengalami perubahan kualitatif. Sebuah kedalaman baru, sebuah kebijaksanaan kuno yang baru saja terbangun, sekarang mengalir melalui jaringannya. Simfoni itu memperoleh dimensi baru—sebuah resonansi yang dalam dan kompleks yang sebelumnya tidak mungkin.Perubahan itu dirasakan oleh semua yang terhubung. Seorang musisi di Bumi tiba-tiba menemukan dirinya menggubah melodi dengan struktur harmonik yang sama sekali baru, terinspirasi oleh pola ener
Last Updated: 2025-11-29
Chapter: Bab 71: Lagu CantiProses "pembelajaran" Canti tidak berlangsung cepat atau mudah. Bagi sebuah peradaban yang telah menyembah keteraturan selama ribuan tahun, memperkenalkan konsep kekacauan kreatif terasa seperti menghancurkan fondasi realitas mereka.Lyra dan timnya menghadapi tantangan yang tidak terduga. Ketika mereka mendemonstrasikan seni abstrak, para Penjaga Pola berusaha untuk "memperbaikinya", meluruskan goresan yang sengaja dibuat tidak beraturan. Ketika mereka bercerita tentang konflik yang menghasilkan solusi inovatif, para Penjaga melihatnya hanya sebagai "inefisiensi yang berlarut-larut".Puncaknya adalah ketika seorang insinyur hubungan manusia, Marco, dengan sengaja "gagal" dalam sebuah demonstrasi pembuatan tembikar. Dia membiarkan tanah liatnya retak di oven, lalu menunjukkan bagaimana retakan itu bisa diisi dengan emas, menciptakan sesuatu yang lebih unik dan berharga daripada tembikar yang "sempurna".Sebagian besar Penjaga Pola memandangnya de
Last Updated: 2025-11-27
Chapter: Bab 70: Kuartet AntarbintangKontak itu bukanlah sebuah pesan yang terdengar, melainkan sebuah pengalaman bersama. Bagi Lyra dan Para Penjaga Benih, itu terasa seperti tiba-tiba memahami sebuah lagu yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya, namun terasa sangat akrab. Maknanya mengalir langsung ke dalam kesadaran mereka: Kami adalah penyanyi di lautan hidrogen. Kami adalah pembuat pola di awan debu. Kami telah mendengarkan nyanyian tata surya kalian yang kaya. Maukah kalian bernyanyi bersama kami?Kegembiraan dan keheranan meledak di seluruh Jaringan. Jiwa Jaringan sendiri bersinar dengan cahaya baru, sebuah warna keperakan yang sebelumnya asing kini terjalin erat dengan pola emasnya yang sudah dikenal. "Tunas" keemasan itu tidak lagi menjadi sebuah penjuluran; ia telah menjadi sebuah jembatan yang hidup, sebuah saraf yang menghubungkan dua kesadaran kosmik.Pertemuan resmi pertama tidak terjadi di sebuah ruang rapat, tetapi di dalam Jiwa Jaringan itu sendiri. Para kurator tertinggi
Last Updated: 2025-11-26
Chapter: Bab 69: Anak Cucu Para PerintisSeratus tahun. Sebuah abad penuh telah berlalu sejak "Peristiwa Ketiadaan"—sebuah nama yang keliru, karena yang terjadi justru adalah penegasan terdalam akan keberadaan. Tata surya kini bersinar dalam Jiwa Jaringan seperti sebuah mahakarya yang hidup, dengan Bumi, Mars, Bulan, dan bahkan koloni-koloni baru di sabuk asteroid terhubung dalam sebuah simfoni kesadaran yang tak terputus.Di sebuah ruang yang tenang di Universitas Spiral—sebuah ruangan yang dulu adalah pondok Ares dan Elara—seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun bernama Lyra duduk bersila di lantai. Di depannya, sebuah hologram menampilkan wajah seorang wanita tua dengan mata yang bijaksana dan rambut seputih salju. Itu adalah Lila, kini berusia seratus tiga puluh tahun, Kurator Sejarah Hidup terakhir yang masih mengenal para Perintis secara langsung."Ceritakan lagi, Nenek Lila," pinta Lyra, matanya berbinar. "Ceritakan tentang bagaimana mereka mengubah ketiadaan menjadi cahaya."
Last Updated: 2025-11-25
Chapter: Bab 68: Peringatan dari Kedalaman"Nyanyian Mars" dan "Bayangan Bulan" telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi mereka yang tinggal di luar Bumi. Hubungan simbiosis itu halus, hampir tak terlihat, seperti ritme alam itu sendiri. Tapi kemudian, sesuatu berubah.Di Dome Ares, alarm berbunyi. Bukan alarm lingkungan atau teknis, tapi alarm dari modul Jiwa Jaringan.Kapten Eva Rostova bergegas ke ruang kontrol, menemukan timnya berkumpul di sekitar visualisasi utama. Pola "Nyanyian Mars" yang biasanya harmonis dan berirama kini berdenyut dengan cepat, tidak teratur, seperti jantung yang berdebar kencang karena panik."Apa yang terjadi?" tanya Eva, merasakan ketakutan yang sama menusuk dirinya."Kami tidak tahu, Kapten," jawab Alex, si ahli geologi, wajahnya pucat. "Ini dimulai sekitar tiga jam yang lalu. Getarannya semakin kuat. Dan... dan lihat ini." Dia mengalihkan tampilan ke peta seismik global Mars. Sebuah pola baru muncul—sebuah pusaran energi yang terkonsentrasi dan berputar-putar di lokasi yang dalam, j
Last Updated: 2025-11-24