Menantu Terkuat Sang Presiden

Menantu Terkuat Sang Presiden

last updateLast Updated : 2024-05-02
By:  Junaidi Al BanjariOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
54Chapters
7.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dia berasal dari masalalu. Sebuah kejadian membuat jiwanya tersesat ke masa depan dan menempati tubuh lelaki muda yang merupakan menantu seorang presiden. Kehidupan masalalunya membuat ia menjadi lelaki kuat dan kejam. Namun pikiran dan perasaan tubuh yang ditempatinya menguasainya hingga membuatnya menjadi sosok yang berbeda. Namanya Kal, ia dikenal sebagai lelaki muda polos dan culun. Ia pun dijebak hingga masuk kedalam penjara. Namun setelah jiwa di tubuh Kal berganti, Jadilah ia sosok yang baru Sosok kejam dan kuat. Siap membalas semua yang terjadi dengan tubuh yang ditempatinya.

View More

Chapter 1

BAB 1. Bangkit Dari Kematian

September, 1054

Jeledarrr! Jeledarrr!

Suara petir menggelegar, menggema di seluruh penjuru kota, menyelimuti langit yang gelap. Hujan turun dengan deras, menghantam atap-atap bangunan dan jalan berbatu, menciptakan suasana mencekam. Pada hari ini, seorang pria yang dikenal sebagai “Dewa Racun” akan menghadapi hukuman mati. Ia bukan sekadar penjahat biasa, melainkan seorang pembunuh berdarah dingin yang telah mengakhiri hidup seorang kaisar.

“Yang Mulia Hakim, apakah eksekusi akan tetap dilaksanakan? Tidak banyak saksi yang datang karena hujan yang sangat lebat ini,” bisik seorang pegawai pengadilan, suaranya setengah tenggelam dalam dentingan hujan.

Hakim, seorang pria tua dengan wajah keras dan tatapan tajam, hanya mengangguk pelan. Raut wajahnya tidak menunjukkan keraguan sedikit pun. “Laksanakan!” ujarnya tegas, suaranya menggema di ruang eksekusi yang hanya diterangi beberapa obor yang bergetar oleh tiupan angin.

Tak lama kemudian, beberapa ajudan menyeret seorang pria. Tubuhnya kurus namun penuh energi gelap yang terasa mencekam. Pria itu berlutut dengan tangan terikat di belakang, di hadapan tiang pancungan yang sudah menantinya. Kepalanya ditutup dengan kain hitam yang menambah aura misterius.

“Dewa Racun, apakah kau memiliki permintaan terakhir?” tanya sang algojo, suaranya serak namun penuh wibawa.

Mendengar pertanyaan itu, pria di hadapannya justru tertawa, tawa yang dingin dan penuh ejekan. “Aku tidak memiliki permintaan,” jawabnya singkat, senyum tipis terlukis di wajahnya. Tidak ada sedikitpun ketakutan yang terlihat, meski kematian sudah berada di ambang pintu. “Nanti kalian akan mengetahui, betapa berterima kasihnya kalian kepadaku karena telah menghabisi kaisar lalim itu.”

Wajah sang hakim memerah mendengar kata-kata penghinaan itu. Dengan suara lantang, ia memerintahkan algojo, “Penggal!”

Tanpa ragu, algojo mengangkat pedangnya yang besar dan tajam. Ia melangkah maju, mengayunkan pedang itu dengan kekuatan penuh menuju leher pria yang sudah diletakkan di penyangga tiang pancung.

Craakkkk!

**

Brankkkk!

Suara benturan keras terdengar, memecah keheningan. Kali ini, bukan suara petir, melainkan jeruji besi yang dipukul dengan pentungan kayu. Suara itu begitu nyaring, menggema di ruangan sempit dan pengap yang dipenuhi oleh para tahanan. Mereka terbangun dengan wajah lelah dan tubuh yang lemah, kecuali satu orang. Seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun masih terbaring di sudut ruangan, seolah tidak peduli dengan dunia sekitarnya.

“Cepat bangunkan dia atau aku akan menyeretnya!” bentak seorang sipir, suaranya kasar dan penuh ancaman.

Salah seorang tahanan, pria tua dengan wajah yang dipenuhi keriput, mendekati pemuda itu. Ia menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lembut, berusaha membangunkannya. “Hei, bangun! Sipir tidak akan menunggu lama,” bisiknya cemas.

Kelopak mata pemuda itu perlahan bergerak, membuka dengan pandangan kosong. ‘Di-di mana ini? A-apakah aku belum mati?’ pikirnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menyadari dirinya berada di dalam sebuah sel sempit bersama puluhan orang lainnya. Aroma keringat dan udara lembap menusuk hidungnya.

Brankkk!

Jeruji besi kembali dipukul. Sipir itu semakin tidak sabar. “Cepat keluar! Sudah saatnya kalian kerja bakti!” teriaknya, kali ini lebih keras.

Dua orang sipir masuk ke dalam sel dan langsung menarik pemuda itu dengan kasar. “Cepat keluar, dasar pemalas!” salah satu dari mereka membentak, seraya menyeret tubuhnya keluar.

Pemuda itu ingin melawan, tetapi tubuhnya terasa lemah. ‘Aneh sekali, mengapa kekuatanku tidak bisa dikerahkan? Padahal pusat tenagaku tidak mengalami kerusakan,’ pikirnya sambil menganalisis kondisinya. Ia termenung sejenak, hingga tiba-tiba serangkaian ingatan asing melintas di benaknya. Wajahnya berubah. Dari yang awalnya terlihat polos dan bingung, kini sorot matanya menjadi tajam dan menyeramkan.

Sipir-sipir itu menyeretnya melewati lorong-lorong panjang yang gelap, berliku-liku, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah lapangan luas. Hujan sudah berhenti, tetapi langit masih tampak mendung. Beberapa tahanan lain sudah berkumpul di sana, membentuk kerumunan kecil. Ketika melihat pemuda itu dibawa masuk, mereka menatapnya dengan penuh kebencian dan dendam.

“Kal Altair... Seorang menantu terbuangnya Presiden. Malang bagimu, hanya dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas!” teriak seorang pria bertubuh besar, berkepala gundul, dengan wajah penuh codetan. Nada suaranya sarat dengan ejekan dan amarah.

Semua orang tahu siapa Kal Altair. Pemuda yang dulunya seorang pegawai bengkel biasa ini menjadi viral karena kedekatannya dengan putri sang presiden. Ia dijadikan menantu demi kepentingan politik, tetapi begitu popularitas itu memudar, ia dibuang begitu saja, dianggap sebagai aib keluarga.

Kal, atau tepatnya Dewa Racun yang kini terjebak di tubuh pemuda itu, tersenyum kecil. Ia mulai memahami situasi. ‘Jadi aku tidak mati, tetapi terlempar ke masa depan? Dan sekarang aku berada di tubuh seseorang yang bernama Kal Altair?’ pikirnya sambil menatap kedua tangannya.

‘Baiklah, Kal. Mulai sekarang, kehidupanmu aku ambil alih!’ ucapnya dalam hati, senyum menyeramkan muncul di bibirnya.

Pria gundul itu melangkah mendekati Kal, wajahnya penuh amarah. “Kau pikir kau bisa bertahan di sini, bocah manja? Aku akan menghancurkanmu!” teriaknya, tangannya terangkat, siap menghantam wajah Kal.

Namun, sebelum tangan itu menyentuhnya, Kal bergerak dengan cepat. Gerakannya begitu lincah dan presisi, membuat semua orang terkejut.

Kraakkkk!

Suara tulang patah terdengar jelas. Pria gundul itu terjatuh, kedua tangannya patah. Ia menjerit kesakitan, suaranya menggema di lapangan. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu mundur dengan wajah ngeri.

Kal berdiri dengan gagah, menatap kerumunan dengan senyum penuh kemenangan. “Siapa lagi yang ingin mencoba?” tanyanya, suaranya dingin dan mengintimidasi.

Beberapa saat kemudian, para sipir berlarian masuk ke lapangan. Mereka menangkap Kal dan beberapa orang lainnya yang dianggap sebagai pengacau. Kal hanya diam, membiarkan dirinya dibawa pergi. Di dalam hatinya, ia merasa puas. Ini baru awal dari permainan yang lebih besar.

“Kal Altair mungkin telah mati,” pikirnya sambil tersenyum tipis. “Tetapi Dewa Racun telah hidup kembali.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mangata
Mantap nih bang Jun.
2024-02-22 18:15:36
1
user avatar
Tompealla Kriweall
mantap, Thor ......
2024-02-21 06:59:39
0
user avatar
Aspasya
Ceritanya bagus banget, rekomended ini
2024-02-19 07:10:23
0
user avatar
Y Airy
Selamat mengudara buku barunya Abang ....
2024-02-11 18:33:02
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
Mumpung bab baru sedikit, aku maraton bacalah.... Semangat update bab, Thor!
2024-02-07 10:23:02
1
user avatar
Lafiza
Keren, Thor. Lanjut updatenya. Semangat ...
2024-02-07 09:34:38
0
user avatar
Master KidOO
Buku yang indah untuk dibaca. Semangat Author!
2024-02-01 18:11:03
1
54 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status